Mohon tunggu...
Ema Riyanawati
Ema Riyanawati Mohon Tunggu... Freelancer - Pecinta Film

Hobi menonton film dan series. Tertarik belajar menulis skenario film. Tepatnya baru belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhir Penantian Panjang

18 Agustus 2024   17:20 Diperbarui: 18 Agustus 2024   17:20 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mbak, lupa mau ngomong." Penjual itu melepas topinya. "Minggu lalu saya pernah masuk ke rumah Bu Dina waktu mengantar nasi goreng. Katanya Bu Dina sibuk mencuci di belakang. Ah, serem banget rumahnya mbak."

"Soalnya jarang di buka juga, pak."

"Iya, tapi mbak. Saya lihat pria duduk di depan kamar. Apa ada orang lain yang tinggal di sana?" 

"Bu Dina tinggal sendiri, pak." Aku mulai tertarik dengan obrolan ini. 

"Saya tanya nasinya di taruh mana tapi cuma diam saja, mbak. Terus Bu Dina datang dan ngasih uang. Ya sudah, saya keluar."

Setelah malam itu, semua berlalu seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Aku tetap kaget setiap kali melihat Bu Dina berdiri di jendela dan mengumpat kata-kata kasar. 

"Hazel, bisa antar bingkisan ini ke rumah Bu Dina." Mamah menyerahkan satu plastik berisi kue bolu dan lauk. Rumah baru saja mengadakan arisan.

"Takut, mah."

"Takut apa, to?"  

"Rumahnya kan lima tahun enggak nerima tamu mah, cuma Bu Dina saja di sana. Apa nggak serem?"

"Mamah kemarin mampir baik-baik saja kok. Ya namanya rumah selalu tertutup. Pasti pengap. Tapi bersih kok, nduk. Sana cepet!" Dari pada kena marah aku beranjak dengan malas ke rumah Bu Dina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun