Mohon tunggu...
Emanuel Fernandez Numba
Emanuel Fernandez Numba Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru pada sebuah sekolah kecil di kota yang kecil diujung timur pulau Flores. Flores Timur adalah sebuah kabupaten kepulauan di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Guru adalah profesiku. Menjadi guru bukanlah sebuah pilihan namun akhirnya bukan hanya sekedar keterpaksaan tapi menjadi sebuah pegangan hidup. Menjadi guru itu sebuah kenikmatan abadi. Sejak tahun 2007 saya mengikrarkan diri menjadi seorang Guru namun menjagi guru sesungguhnya baru muncul setelah 2 tahun mengabdi. SMPK St. Gabriel Sarotari Larantuka adalah sekolah pertama temaptku mengabdi selama 2 tahun. kemudian tahun 2009, mengambil langkah untuk mutasi SMAS Katolik Frateran Podor yang merupakan almameterku hingga saat ini. Banyak kegiatan dan pelatihan yang telah di ikuti untuk melengkapi CV sebagai seorang guru diantaranya Sebagai Instruktur Kurikulum 2013, sebagai Helpdesk UNBK, dan sekarang sebagai seorang Calon Guru Penggerak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eksplorasi Konsep 2.3.a.4.1- Coaching

18 Agustus 2021   11:39 Diperbarui: 4 Oktober 2021   20:24 34053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Sebagai guru, pernahkah anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda? Jika jawaban anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!

Ya saya pernah menerapkan, ketika menghadapi anak yang melakukan pelanggaran karena tidak beberapa mengerjakan tugas dan beberapa kali sudah ditegur dan diperingati oleh guru mata pelajaran namun tetap saja belum ada perubahan ke arah yang lebih. 

Saya mencoba mengajaknya berdiskusi secara empat mata dan mencoba menuntunnya sehingga dapat membuatnya nyaman dan mencurahkan segala permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan tugas yang belum dikerjakan. Dan dengan setia saya berusaha untuk mendengarkan keluh kesahnya.

Dalam diskusi singkat tersebut ternyata anak tersebut mengalami permasalahan terkait waktu belajar dirumah dan tugas yang terlalu banyak.

Karena perekonomian keluarganya termasuk kategori miskin dimana orangtuanya sebagai petani dan buruh serabutan. Maka setiap hari sepulang sekolah anak tersebut membantu orangtuanya mencetak batu bata merah di kebunnya untuk membantu membayar uang sekolahnya.

Karena kecapaian maka anak tersebut tidak sempat mengerjakan beberapa tugas yang telah diberikan oleh beberapa guru mata pelajaran. Setelah diajak mengobrol dan diberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran dari dalam dirinya dengan membuat jadwal bekarja dan belajar serta memberinya semangat dengan melihat potensi atau kekuatan dalam dirinya. 

Sedikit demi sedikit anak tersebut berubah dengan membuat jadwal untuk membantu orangtua dan belajar. Walaupun tidak seutuhnya berubah karena butuh proses dan penyesuaian.

Selain itu anak tersebut juga harus mendapat perhatian serius dari pihak sekolah dan juga peranserta orangtua sangat dibutuhkan dalam memberikan perhatian terkait waktu belajar anak.

Selain definisi-definisi yang diungkapkan oleh para ahli yang telah disebutkan di atas, International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai:

"...bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif."

Dari definisi ini, Pramudianto (2020) menyampaikan tiga makna yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun