Kita semua dituntut untuk berbenah---mendominasi media sosial dalam bentuk jihad---untuk menjaga kewarasan publik. Intervensi opini dan narasi sebaran nilai-nilai kebaikan dari kelompok moderat, menjadi penting demi mempengaruhi khalayak agar menjadi daya pikat paham keagamaan, tidak lagi didominasi oleh mereka.
Kita tidak perlu takut untuk memberi informasi kebenaran sesuai dengan realita dan fakta yang ada. Selain itu, kita juga turut berkontribusi menggaungkan moderasi beragama di masyarakat. Sekecil apapun kontribusi, maka akan bernilai tinggi demi kebaikan dan kedamaian dalam lingkar multikulturalisme. Usaha dan kerjasama secara kolektif, dapat menangkal gelombang Islamisme dan Konservatisme di media sosial, memungkinkan sedikit mentransformasi pola pikir (mindset) netizen yang bersifat konstruktif.
Lebih daripada itu, daya pikat keberagaman moderat yang sehat---melalui media sosial---juga turut mendukung fokus pembangunan nasional. Tidak hanya berkutat pada konflik sia-sia yang menghabiskan energi dan tidak bermakna demi tercapainya cita-cita kemajuan bangsa Indonesia, menyongsong Indonesia Emas 2045. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H