Sadiman, berpendapat bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Sadiman menyatakan kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah yang berarti perantara atau pengantar.
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektonis untuk menangkap, memperoses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Dalam dunia pendidikan, seorang guru hendaknya mengerjakan suatu materi kepada muridnya dituntut menggunakan media sebagai pembantu menyampakan meteri tersebut. Media yang digunakan tidak perlu media yang mahal, melainkan media yang benar-benar efesien dan mampu menjadi alat penghubung antara seorang guru dengan murid agar materi yang dajarkan dapat diterima dan dipahami secara maksimal.
Media pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wadah pesan pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai perananan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Disamping dapat menarik perhatian siswa, media pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Dalam penerapan media pembelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi belajar.
Sedangkan menurut Vernon S. Gerlach dan Donald P. Ely dalam Musfiqon pengertian media ada dua macam, yaitu arti sempit dan arti luas. Arti sempit bahwa media itu berwujud: grafik, foto, dan alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyampaikan informasi. Adapun dalam arti luas, media diartikan sebagai kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru.
Pada umumnya ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media, yaitu dalam keadaan siap, sesuai dengan usia anak, tidak terbuat dari bahan yang berbahaya dan mudah dipahami oleh anak.
- Selalu dalam keadaan siap pakai
Media yang digunakan hendaknya dalam keadaan siap pakai, sehingga setiap saat bisa dipergunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
- Sesuia dengan usia anak
Media yang tidak sesuai dengan perkembangan anak menyebabkan kebingungan dan bila media itu digunakan akan menimbulkan keracunan. Hal ini karena daya pikir anak masih terbatas.Jadi, media harus dibuat sesederhana mungkin dan disesuaikan dengan daya pikir anak.
- Tidak terbuat dari bahan yang berbahaya
Bahan yang dipakai untuk media harus dipastikan tidak berbahaya (seperti benda tajam, benda yang menimbulkan alergi, dan lain sebagainya) bagi anak.
- Mudah dipahami anak
Baik atau buruknya media tidak ditentukan oleh bagus dan kurang bagusnya bahan yang dipakai, namun lebih kepada kesesuaian antara media dengan materi yang disampaikan. Dengan media yang tepat, maka akan membantu anak untuk lebih memahami materi yang disampaikan, dan dapat memperkuat ingat anak, bahkan sampai akhir hayatnya.
Menurut Hamalik, pemakaian media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Tujuan penggunaan media juga untuk mempermudah guru menyampaikan informasi kepada anak didiknya, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.