Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau  berfikir. Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan  mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan utuk menggunakan pengetahuan. Perkembagan kognitif menunjukan perkembanagan dari cara anak berpikir. Kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagai cara berfikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dan dipergunakan sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan.
Selanjutnya menurut Syaiful Bahri Djmarah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai, karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan. Â Perkembangan dapat diartikan sebagai proses berlangsungnya perubahan-perubahan dalam diri seseorang, yang membawa penyempurnaan dalam kepribadiannya.
Sementara itu menurut Krause, Brochner, dan Duchnese, perkembangan kognitif adalah kemampuan seseorang dalam berpikir, mempertimbangkan, memahami dan mengingat tentang segala hal disekitar kita yang melibatkan proses mental seperti menyerap, mengorganisasi dan mencerna segala informasi.
Menurut Chaplin kemapuan kognitif adalah suatu proses berpikir, menghubungkan, kemampuan menilai, dan mempertimbangkan. Sedangkan menurut Susanto berpendapat bahwa kemampuan kognitif yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.
Sedangkan Santrock dalam Hergenhanhn menyatakan bahwa kemampuan kognitif mengacu pada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan, dan ditransfortasikan serta dipanggil kembali dan digunakan dalam aktifitas kompleks serta berfikir.
Kognitif adalah suatu proses berpikir, daya menghubungkan serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan. Oleh karena itu, proses kognitif memiliki peranan yang sangat penting untuk setiap individu yang kemudian akan diwujudkan dalam bentuk prilaku atau aktivitas (intelegensi).
Menurut Rahman yang dikutip oleh Srianis dkk, dalam perkembangan kognitif tahap ini banyak hal yang dapat dikembangkan seperti mengenal lambang bilangan, konsep bilangan, memecahkan masalah sederhana, warna, mengenal bentuk, ukuran, pola, dan sebagainya. Pengenalan bilangan seperti yang dikemukakan oleh Fatimah tentang perkembangan konsep bilangan pada anak:
- Anak dapat meneyebut bilangan 1-10
- Anak dapat mengenal lambang bilangan
- Anak dapat menghitung benda.
Perkembangan kognitif pada anak usia dini dapat diartikan sebagai perubahan psikis yang berpengaruh terhadap kemampuan berfikir anak usia dini. Dengan kemampuan berfikirnya, anak usia dini dapat mengeksplorasi dirinya sendiri, orang lain, hewan, dan tumbuhan, serta berbagai benda yang ada disekitarnya sehingga mereka dapat memperoleh berbagai pengetahuan. Berbagai pengetahuan tersebut kemudian digunakan sebagai bekal bagi  anak usia dini untuk melangsungkan hidupnya dan menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah SWT.
Berdasarkan pengertian perkembangan kognitif di atas maka dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif merupakan istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi yang berhubungan dengan fikiran otak manusia yang memungkinkan memperoleh pengalaman serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses kehidupan manusia, dan dikenalkan sejak usia dini.
Berdasarkan pengertian perkembangan kognitif di atas maka dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif merupakan istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi yang berhubungan dengan fikiran otak manusia yang memungkinkan memperoleh pengalaman serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses kehidupan manusia, dan dikenalkan sejak usia dini. motor, tahap pra-operasional, tahap operasi konkret dan tahap operasional formal, yaitu:
- Tahap Sensorimotor (lahir-18 bulan)
Fase sensori motor dimulai dengan gerakan-gerakan reflek yang dimiliki anak sejak ia dilahirkan. Fase ini berakhir pada usa 2 tahun. Pada masa ini, anak mulai membangun pemahaman tentang lingkungannya melalui kegiatan sensorimotor, seperti menggenggan, menghisap, melihat, melempar dan secara perlahan ia mula menyadari bahwa suatu benda tidak menyatu dengan lingkungannya atau dapat dipisahkan dari lingkungannya di mana benda itu memiliki sifat khusus.