Pada usia prasekolah, anak sudah mulai mampu merasakan dan membayangkan apa yang dirasakan orang lain, contohnya saaat anak melihat kakanya sedang menangis karena benda yang dimiliki kakanya hilang, siadik yang berusia prasekolah akan terlihat mencoba menghiburnya. Kemampuan empati dapat muncul dari simulasi sehari- hari saat bercakap-cakap dengan orang disekitarnya seperti ibu dalam membicarkan banyak hal tentang perasaan dan sebab akibat
g. Â Â Â Â Memiliki Pikiran Sendiri (Teori Pikiran)
Teori pikiran atau theory of mind yang dikenalkan oleh Piaget merupakan kesadaran atau pemahaman akan proses mental manusia seperti adanya kepercayaan, keinginan, mimpi dalam diri sendiri maupun individu lain. Yusuf dalam Masitoh dkk, mengemukakan banhwa perkembanagn kognitif pada masa pra-sekolah adalah: mampu berfikir dengan menggunakan symbol, berfikir masih dibatasi oleh persepsi, mereka meyakini apa objek dalam waktu yang sama, cara berfikir mereka bersifat memusat, berfikir masih kaku, cara berfikirnya berfokus kepada keadaan awal dan akhir suatu transformasi, dan bukan kepada transformasi itu sendiri, anak sudah mengerti dasar-dasar mengelompokan sesuatu atas dasar atau dimensi seperti kesamaan warna, bentuk dan ukuran.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif anak menunjukan kemampuan seorang anak untuk berfikir. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya mutu perkembangan kognitif anak, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Faktor Herediatis
Faktor Hereditas merupakan "totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi (baik fisik maupun pisikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai masa pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen". Teori Hereditas atau nativisme yang mendapatkan bahwa manusia lahir sudah membawa potensi-potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Dikatakan pula bahwa tahap kognitif sudah ditentukan sejak lahir.
2. Â Â Â Â Faktor Lingkungan
Teori lingkungan atau empirisme berpendapat bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih yang masih bersih belum ada tulisan atau noda sedikit pun. Oleh karena itu, itulah perkembangan manusia sangatlah ditentukan oleh lingkungannya. Faktor lingkungan yang dibahas pada paparan berikut adalah lingkungan, keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media masa.
- Faktor Kematangan
Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan matang jika telah mencapai kesanggupan menjalankanfungsinya masing-masing. Kematangan hubungan erat dengan usia kronologis (usia kalender).
- Faktor Pembentukan
Pembentukan adalah segala keadaan diluar dari seseorang yang mempengaruhi kemampuan kognitif. Pembentukan dapat dibedakan menjadi pembentukan sengaja (sekolah formal). Sehingga manusia berbuat intelegensi karena untuk mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk penyesuaian diri.
- Faktor Minat dan Bakat
Minat mengarahkan kepada suatu tujuan dan merupakan dorong untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Adapun bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilihat agar terwujud.
- Faktor Kebebasan
Kebebasan yaitu keleluasaan manusia untuk berfikir divergen (menyebar) yang berarti manusia dapat memilih metode-metode tertentu dalam memecahkan masalah-masalah, juga bebas dalam memilih masalah sesuai kebutuhannya.18
- Urgensi Kemampuan Kognitif Anak