"Semua orang punya masalah dan kesulitannya sendiri. Aku tau ini tidak bijak untuk bersikap iri kepadamu. Aku hanya merasa lelah mungkin dengan segala tuntutan dan ekpektasi. Aku mungkin lelah menjadi aku yang sekarang, aku inggin manjadi aku yang lain. Tapi tidak masalah, aku akan menghadapi semuanya. Lihatlah nanti kamu pasti terkejut, aku tidak akan hanya dikenal sebagai si cantik putri raja, aku lebih dari pada itu" Julia tersenyum, kali ini senyum yang tulus.
Belum sempat Alka memproses semuanya tiba-tiba ia terjatuh dari kasurnya. Diambang kesadaran Alka berdiri linglung. Pandangannya menelisik sekeliling. Ia tau ini kamarnya, pandangannya jatuh kepada buku bergambar gadis bergaun merah maroon. Itu Julia, diambilnya buku itu dan dibacanya kisah Julia hingga tuntas.Â
Gadis itu merealisasikan apa yang dia katakan sebelumnya. Julia memberontak dan mendongkrak pemerintahan. Sebelumnya ternyata Julia sudah sering mengkritisi aturan ayahnya yang dinilai timpang dan merugikan rakyat. Karena itulah dia akan dinikahkan dengan bangsawan barat. Tapi pernikahan itu gagal, Julia sekarang bebas menentukan jalan hidupnya.Â
Sejujurnya Alka tidak tau yang dialaminya itu mimpi atau kejadian sungguhan. Tapi satu hal yang dia tau, selama dia mendapatkan pelajaran dan pemahaman baru tak penting itu ilusi atau realita.
Alka akhirnya berada pada tingkat kesadaran lain, lebih dari kesadaran bahwa dia hidup, bernafas dan ada. Alka membuka ruang pandangnya bahwa hidup itu tidak sekerdil yang ia pikirkan sebelumnya. Alka sadar bahwa ruang perspektifnya begitu terbatas dan bahwa dia tidak tau banyak hal. Pikiran negatif yang menghantuinya tidaklah penting, segara hal buruk itu menguncinya dari pemahaman dan hidup yang baik. Dia kini harus banyak bersyukur bukan, terlalu banyak hal baik yang harus dia syukuri alih-alih ia rutuk setiap hari.Â
Tidak masalah menjadi orang biasa, tak apa tidak spesial. Lagi pula tanpa orang biasa, orang spesial tidak akan merasa spesial. Boleh jadi seberapa unggul pun mereka, mereka juga merasa biasa saja. Â Dia suka menjadi dirinya, dia bersyukur menjadi dia, Alka melihat dirinya dalam tingkat penerimaan yang tidak pernah dia sangka.Â
Mengatasi masalah Internalnya, Alka berada dalam tingkat kesadaran dan kecintaan dirinya meningkatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H