Upaya menurunkan berat badan dapat dilakukan dengan menerapkan intermittent fasting. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat menurunkan berat badan. Intermittent fasting dilakukan dengan membagi waktu makan dengan periode puasa dan periode makan. Dengan membagi waktu makan dengan periode puasa dan periode makan, sel-sel tubuh kita akan melakukan autofagi untuk memakan bagian sel yang dianggap sampah demi memenuhi nutrisi selama puasa. Hilangnya bagian sel yang dianggap sampah akan menyebabkan berkurangnya massa tubuh. Pembagian waktu makan juga membuat seseorang memiliki pola makan yang teratur.Â
Perlu adanya kepatuhan dalam melaksanakan program intermittent fasting. Bagi penderita obese, kepatuhan merupakan faktor penting dalam program menurunkan berat badan. Selain itu, melakukan olahraga juga akan membantu proses penurunan berat badan yang maksimal.
Daftar Rujukan
Ganesan, K., Habboush, Y. and Sultan, S. (2018) 'Intermittent Fasting: The Choice for aHealthier Lifestyle.', Cureus, 10(7), p. e2947.Â
Kemenkes RI (2018) 'Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018', Kementrian KesehatanRI,53(9), pp. 1689--1699.
Mosley, M. and Spencer, M., 2013. The fast diet. 1st ed. Short Books Ltd.
Ohsumi, Y. (2014) 'Historical landmarks of autophagy research', Cell Research, 24(1),
pp.9--23. doi: 10.1038/cr.2013.169.
Park, J., Seo, Y., Paek, Y., Song, H., Park, K. and Noh, H., 2020. Effect of alternate-day
fasting on obesity and cardiometabolic risk: A systematic review and
meta-analysis. Metabolism, 111, p.154336.
Scholtens, E., Krebs, J., Corley, B. and Hall, R., 2020. Intermittent fasting 5:2 diet:
What is the macronutrient and micronutrient intake and composition?. Clinical
Nutrition, 39(11), pp.3354-3360.
Stockman, M.-C. et al. (2018) 'Intermittent Fasting: Is the Wait Worth the Weight?', Â Â Current obesity reports, 7(2), pp. 172--185.Â
Welton, S. et al. (2020) 'Intermittent fasting and weight loss: Systematic
review',Canadianfamily physician Medecin de famille canadien, 66(2), pp.
117-125.