Coba kita kembali pada dialog dengan Bapak penjual rujak tadi, alangkah bahagia nya ia, menjalani hidup yang tanpa beban, ikhlas walau ia hanya seorang penjual rujak. Itulah kebahagiaan sejati, dimana kita dapat mensyukuri apa yang Allah tetapkan pada kita. Percayalah, dengan senantiasa bersyukur, dan dengan keikhlasan dalam menjalani setiap drama kehidupan yang telah Allah tuliskan, hidup akan tetap terasa lebih indah..Insya Allah.. ^_^
“Ya Allah, masukkan kami ke dalam golongan hamba yang senantiasa mensyukuri ni’mat-Mu…”
maaf jika ada kesalahan, karena saya juga masih belajar.. ^_^kesempurnaan datangnya dari Allah, kesalahan pastilah milik saya..
*smoga bermanfa'at....*
Wulan Rahmadani
Yogyakarta, 20 Desember 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H