a. Tingkah laku yang muncul dari dorongan biologis : makan, minum, tidur, bernafas, dll.
b. Refleks : mengedip, mengangkat lutut, proses pencernakan, dll.
C. Peralatan konstitusi : kecerdasan, bentuk tubuh, temperamen, kesehatan.
d. Habit : beberapa habit termasuk otonomi fungsional, lainnya tidak ada motivasi sama sekali.
e. Tingkah laku yang tergantung kepada penguat primer (primary reinforcement)
 f. Motif yang terkait langsung dengan usaha mereduksi dorongan dasar
g. Tingkah laku non produktif: kompulsi, fiksasi, dan regresi.
h. Sublimasi: kalau motif yang asli disublimasikan ke motif yang lain.
3. Prinsip-Prinsip Otonomi Propriate
Otonomi fungsional propriate dapat diperjelas dengan memahami prinsip- prinsip kerjanya. Menurut Allport otonomi propriate berfungsi dengan memakai tiga prinsip kerja:
a. Mengorganisir tingkat enerji (organizing energy level): Prinsip ini tidak menjelaskan bagaimana motif berkembang, atau tertransformasi dari motif yang mendahuluinya. Motif baru atau motif lama yang laten, muncul kepermukaan karena dibutuhkan untuk membantu mengkonsumsi enerji, agar enerji itu tidak dipakai untuk hal-hal yang membahayakan atau merusak.Â