Mohon tunggu...
Elis Parlisa Rahmawati
Elis Parlisa Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Calon Guru Penggerak angkatan ke -7 Kab. Indramayu

Bekerja di SMP NEGERI 2 HAURGEULIS Menyukai hal-hal baru, suka bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

15 April 2023   23:02 Diperbarui: 15 April 2023   23:11 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleksi pengalaman dalam menghadapi situasi dilemma etika disekolah

Pada tahun ajaran 2022/2023 selain sebagai guru mapel saya diberi tugas tambahan oleh Kepala Sekolah sebagai wali kelas IX. Ada kebijakan sekolah yang mengatur bahwa nilai minimal di raport untuk kelas 9 adalah 80 sebagai dasar pertimbangannya adalah untuk membantu para siswa agar dapat masuk ke jenjang sekolah negri favorit yang lebih tinggi dan dapat bersaing dengan siswa yang berasal dari sekolah swasta. Karena berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun  ada beberapa siswa lulusan  sekolah saya yang kalah bersaing secara nilai padahal di sekolah kami siswa tersebut termasuk siswa yang berprestasi dan nilainya cukup bagus. Sedangkan siswa dari sekolah swasta karena nilainya besar-besar jadi banyak yang keterima di sekolah negri/favorit.

Secara pribadi saya tidak berkeberatan untuk memberikan nilai minimal 80 diraport jika memang siswa tersebut dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal . Hanya saja tidak semua siswa dapat mencapai KKM, banyak siswa yang sebenarnya nilai dibawah itu dengan berbagai alasan seperti kemampuan akademis yang tidak sama belum lagi ada saja siswa yang jarang hadir di sekolah sehingga dibeberapa mata pelajaran nilainya jauh dibawa KKM karena jarang masuk. Disini saya menghadapi dilema etika antara karena saya merasa ini tidak adil untuk anak-anak/siswa yang memang mampu mencapai nilai KKM tersebut dan rajin dengan  siswa yang memang nilai sebenarnya jauh dibawah itu karena memang anak siswa tersebut malas ke sekolah sehingga tertinggal pelajaran. Disini saya menghadapi situasi dilemma etika keadilan melawan rasa kepedulian  atau kasih sayang. Karena jika nilai tidak di up sampai mencapai nilai 80 yang dikhawatirkan akan menghambat hak masa depan anak tersebut yaitu melanjutkan ke sekolah negri yang lebih tinggi.

Pada akhirnya saya sebagai guru mapel dan wali kelas dituntut untuk mengambil keputusan terbaik untuk masa depan si anak yaitu keputusan yang berpihak pada murid dengan menggunakan prinsip care based thingking setelah melalui 9 langkah tahapan pengujian dan pengambilan keputusan.

Sembilan langkah pengujian keputusan yang dapat dilakukan yaitu:

mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

ada nilai yang bertentangan disini yaitu rasa keadilan lawan rasa kasihan/peduli

Siapa yang terlibat dalam situasi ini

Yang teribat dala situasi ini adalah murid,guru mapel,wali kelas,orang tua murid

Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi

Mencari tahu latarbelakang siswa-siswa tersebut sehingga bisa diketahui mengapa nilai nya kurang,mulai dari latar belakang keluarga,gaya belajar,minat dan profil belajarnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun