Refleksi pengalaman dalam menghadapi situasi dilemma etika disekolah
Pada tahun ajaran 2022/2023 selain sebagai guru mapel saya diberi tugas tambahan oleh Kepala Sekolah sebagai wali kelas IX. Ada kebijakan sekolah yang mengatur bahwa nilai minimal di raport untuk kelas 9 adalah 80 sebagai dasar pertimbangannya adalah untuk membantu para siswa agar dapat masuk ke jenjang sekolah negri favorit yang lebih tinggi dan dapat bersaing dengan siswa yang berasal dari sekolah swasta. Karena berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun  ada beberapa siswa lulusan  sekolah saya yang kalah bersaing secara nilai padahal di sekolah kami siswa tersebut termasuk siswa yang berprestasi dan nilainya cukup bagus. Sedangkan siswa dari sekolah swasta karena nilainya besar-besar jadi banyak yang keterima di sekolah negri/favorit.
Secara pribadi saya tidak berkeberatan untuk memberikan nilai minimal 80 diraport jika memang siswa tersebut dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal . Hanya saja tidak semua siswa dapat mencapai KKM, banyak siswa yang sebenarnya nilai dibawah itu dengan berbagai alasan seperti kemampuan akademis yang tidak sama belum lagi ada saja siswa yang jarang hadir di sekolah sehingga dibeberapa mata pelajaran nilainya jauh dibawa KKM karena jarang masuk. Disini saya menghadapi dilema etika antara karena saya merasa ini tidak adil untuk anak-anak/siswa yang memang mampu mencapai nilai KKM tersebut dan rajin dengan  siswa yang memang nilai sebenarnya jauh dibawah itu karena memang anak siswa tersebut malas ke sekolah sehingga tertinggal pelajaran. Disini saya menghadapi situasi dilemma etika keadilan melawan rasa kepedulian  atau kasih sayang. Karena jika nilai tidak di up sampai mencapai nilai 80 yang dikhawatirkan akan menghambat hak masa depan anak tersebut yaitu melanjutkan ke sekolah negri yang lebih tinggi.
Pada akhirnya saya sebagai guru mapel dan wali kelas dituntut untuk mengambil keputusan terbaik untuk masa depan si anak yaitu keputusan yang berpihak pada murid dengan menggunakan prinsip care based thingking setelah melalui 9 langkah tahapan pengujian dan pengambilan keputusan.
Sembilan langkah pengujian keputusan yang dapat dilakukan yaitu:
mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
ada nilai yang bertentangan disini yaitu rasa keadilan lawan rasa kasihan/peduli
Siapa yang terlibat dalam situasi ini
Yang teribat dala situasi ini adalah murid,guru mapel,wali kelas,orang tua murid
Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi
Mencari tahu latarbelakang siswa-siswa tersebut sehingga bisa diketahui mengapa nilai nya kurang,mulai dari latar belakang keluarga,gaya belajar,minat dan profil belajarnya