Mohon tunggu...
Elis Parlisa Rahmawati
Elis Parlisa Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Calon Guru Penggerak angkatan ke -7 Kab. Indramayu

Bekerja di SMP NEGERI 2 HAURGEULIS Menyukai hal-hal baru, suka bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

15 April 2023   23:02 Diperbarui: 15 April 2023   23:11 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum wr.wb

Salam dan bahagia sobat semua, dalam tulisan ini saya ingin  berbagi pemahaman dan pengimplementasian dari pembelajaran yang saya dapatkan dari modul 3.1 ini.

Tujuan Pembelajaran Khususnya adalah  CGP dapat mengolah proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP.

Alhamdulillah tiba saatnya saya berada  pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA, saya akan mendapat kesempatan untuk mengingat proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah asal saya. Aksinyata ini tidak ada tagihan untuk melaporkannya di LMS, namun ijinkan saya berbagi pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama mempelajari modul ini   dan merefleksikannya agar jiwa dari pengambilan keputusan sebagai  pemimpin pembelajaran bisa semakin kuat, dikenal, serta dipraktekkan di Indonesia.

Dari pengalaman kita bekerja kita pada institusi pendidikan, kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah tantangan berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.

Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang

bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

1. Individu lawan kelompok (individual vs community)

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Dari pembelajaran yang saya dapatkan dari modul 3.1 ketika kita dihadapkan pada situasi dilemma etika maupun bujukan moral  yang tidak terhidarkan dimana kita dituntut untuk dapat mengambil dan menguji keputusan tersebut. Jika kita berhadapan dengan situasi bujukan moral maka kita bisa mengabaikannya karena benar vs salah akan tetapi jika kita sudah dihadapkan pada situasi dilemma etika (benar vs benar )maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan atau menjadi dasar dari setiap langkah keputusan yang akan kita ambil, ada Sembilan langkah pengujian keputusan yang dapat dilakukan yaitu:

1.  mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

2.  Siapa yang terlibat dalam situasi ini

3.  Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi

4.  Pengujian benar atau salah (uji legal,uji regulasi,uji publikasi,uji intuisi dan uji panutan)

5.  Pengujian paradigma benar lawan benar (Individu lawan kelompok, keadilan lawan rasa kasihan,Kebenaran lawan kesetiaan,Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

6.  Melakukan prinsip resolusi (Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking),Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

7.  Investigasi opsi trilemma

8.  Buat keputusan

9.  Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Ke 9 langkah pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam penerapannya. Pengambilan keputusan ini juga merupakan keterampilan yang harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin terampil dalam pengambilan keputusan. Hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah sikap yang bertanggung jawab dan mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebajikan universal.

Refleksi pengalaman dalam menghadapi situasi dilemma etika disekolah

Pada tahun ajaran 2022/2023 selain sebagai guru mapel saya diberi tugas tambahan oleh Kepala Sekolah sebagai wali kelas IX. Ada kebijakan sekolah yang mengatur bahwa nilai minimal di raport untuk kelas 9 adalah 80 sebagai dasar pertimbangannya adalah untuk membantu para siswa agar dapat masuk ke jenjang sekolah negri favorit yang lebih tinggi dan dapat bersaing dengan siswa yang berasal dari sekolah swasta. Karena berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun  ada beberapa siswa lulusan  sekolah saya yang kalah bersaing secara nilai padahal di sekolah kami siswa tersebut termasuk siswa yang berprestasi dan nilainya cukup bagus. Sedangkan siswa dari sekolah swasta karena nilainya besar-besar jadi banyak yang keterima di sekolah negri/favorit.

Secara pribadi saya tidak berkeberatan untuk memberikan nilai minimal 80 diraport jika memang siswa tersebut dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal . Hanya saja tidak semua siswa dapat mencapai KKM, banyak siswa yang sebenarnya nilai dibawah itu dengan berbagai alasan seperti kemampuan akademis yang tidak sama belum lagi ada saja siswa yang jarang hadir di sekolah sehingga dibeberapa mata pelajaran nilainya jauh dibawa KKM karena jarang masuk. Disini saya menghadapi dilema etika antara karena saya merasa ini tidak adil untuk anak-anak/siswa yang memang mampu mencapai nilai KKM tersebut dan rajin dengan  siswa yang memang nilai sebenarnya jauh dibawah itu karena memang anak siswa tersebut malas ke sekolah sehingga tertinggal pelajaran. Disini saya menghadapi situasi dilemma etika keadilan melawan rasa kepedulian  atau kasih sayang. Karena jika nilai tidak di up sampai mencapai nilai 80 yang dikhawatirkan akan menghambat hak masa depan anak tersebut yaitu melanjutkan ke sekolah negri yang lebih tinggi.

Pada akhirnya saya sebagai guru mapel dan wali kelas dituntut untuk mengambil keputusan terbaik untuk masa depan si anak yaitu keputusan yang berpihak pada murid dengan menggunakan prinsip care based thingking setelah melalui 9 langkah tahapan pengujian dan pengambilan keputusan.

Sembilan langkah pengujian keputusan yang dapat dilakukan yaitu:

mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

ada nilai yang bertentangan disini yaitu rasa keadilan lawan rasa kasihan/peduli

Siapa yang terlibat dalam situasi ini

Yang teribat dala situasi ini adalah murid,guru mapel,wali kelas,orang tua murid

Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi

Mencari tahu latarbelakang siswa-siswa tersebut sehingga bisa diketahui mengapa nilai nya kurang,mulai dari latar belakang keluarga,gaya belajar,minat dan profil belajarnya

Pengujian benar atau salah (uji legal,uji regulasi,uji publikasi,uji intuisi dan uji panutan)

Pengujian dilakukan dengan uji panutan/idola

Pengujian paradigma benar lawan benar (Individu lawan kelompok, keadilan lawan rasa kasihan,Kebenaran lawan kesetiaan,Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Ada pengujian paradigma keadilan vs kasihan/kepedulian dalam kasus ini

Melakukan prinsip resolusi (Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking),Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Saya melakukan prinsip resolusi berfikir berbasis rasa peduli

Investigasi opsi trilemma

Ada opsi trilemma dalam pengujian kasus ini yaitu siswa yang nilainya dibawah 80 diberi tugas untuk mengejar ketertinggalannya sesuai dengan minat murid (menerapkan pembelajaran berdeferensiasi berbasis produk)

Buat keputusan

Memutuskan untuk memberi nilai 80 setelah siswa memenuhi tugas sesuai minatnya

Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Melihat keputusan akhir saya yaitu memberikan nilai 80 kepada murid-murid tersebut dengan catatan memenuhi kewajibannya (saya melihat proses siswa-siswa tersebut dalam memenuhi kewaibannya) dengan didasari nilai-nilai kebajikan yang saya yakini,berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan

Refleksi yang saya akan implementasikan kedepannya adalah Ketika saya dihadapkan pada situasi saya akan mengidentifikasi dahulu situasi/kasus tersebut apakah sebagai dilemma etika atau bujukan moral. Jika situasi tersebut adalah dilemma etika maka saya akan melakukan pengambilan keputusan dengan menerapkan 3 paradigma,4 prinsip dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan, agar keputusan yang saya ambil selaras dengan nilai-nilai kebajikan universal berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Semoga bermanfaat 

Wassalamualaikum wr.wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun