Budaya yang mengakui kesalahan dan mendorong keterbukaan memperkuat kolaborasi dan inovasi, serta membantu individu belajar dari pengalaman. Dengan menerapkan nilai-nilai moral, membangun komunikasi yang terbuka, dan mengelola konsekuensi dari tindakan, kita dapat mengembangkan integritas diri.Â
Melalui proses ini, individu tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan pribadi, tetapi juga pada komunitas secara keseluruhan.
Daftar Pustaka
Kohlberg, Lawrence (1976). "Moral stages and moralization: The cognitive-developmental approach". Moral Development and Behavior: Theory, Research and Social Issues. Rinehart and Winston
Abdul Rahman, Agus (2018-02-27). "TEORI PERKEMBANGAN MORAL DAN MODEL PENDIDIKAN MORAL". Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi. 3 (1): 37--44. Abin Syamsuddin Makmun, 2009, Psikologi Kependidikan, Bandung: Rosdakarya Campbell, J., and Moyers, W., The Power of Myth with Bill Moyers, New York: Doubleday,1988
Kohlberg, Lawrence; Hersh, Richard H. (1977). "Moral development: A review of the theory". Theory into Practice. 16 (2): 53--59. doi:10.1080/00405847709542675.
C.Asri Budiningsih, 2008, Pembelajaran Moral, Jakarta: Rineka Cipta
Lawrence Kohlberg, Essays on Moral Development, San Francisco: Harper and Row, 1981
"Arti kata integritas - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id.
Integritas Adalah : Pengertian, Ciri, Manfaat dan Contoh". www.gurupendidikan.co.id
Suparno suparno, 2020, konsep penguatan nilai moral anak menurut Kohlberg https://search.app/dbs432v9xuR5ZhEH6