ALAM
Karya : Elisabet Dyah Kusuma, S.Pd, M.PdÂ
Â
Fenomena alam membuat bumi berguncang
Energi alam seakan mulai menunjukkan jati dirinya
Bencana bermunculan seolah menjadi tanda akhir kehidupan
Rumah, bangunan, kendaraan bahkan nyawa hilang
Uangpun tak mampu diselamatkan
Ahh.. entah apa ini tanda bumi bergejolak
Rusaknya alam menjadi alarm akhir semesta
Inilah saatnya kita mulai mendekatkan pada Ilahi
Fungsi lahan mulai terganggu
Entah takdir alam atau ulah manusia dungu
Bumi merana menjerit bak tungku
Ruam-ruam api membara dalam kalbu
Ulah manusia menjadi sasaran baru
Apapun kejadiannya manusia sasarannya
Robeknya sanubari kita bersama
Ironis menyayat luka dalam semesta
Â
MEMORI BERTAUT
Karya : Elisabet Dyah Kusuma, S.Pd, M.PdÂ
Februari menjadi saksi memori kisah kita
Eloknya anugerah sang ilahi
Berbagai kisah dan cerita kita lalui bersama
Resapi setiap peristiwa sebagai pengingat memori
Upaya kita bersama menjadi saksi perjuangan
Alangkah menawannya dunia dengan cinta
Raga menyatu hatipun terpaut
Ikatan cinta menguatkan raga sampai akhir hayat
Fantasi diri cerminan sanubari
Ego nurani mengoyak pribadi
Bunga-bunga seolah menjadi saksi
Rumput bergoyang dan menari tiada henti
Ukiran memori bertaut hingga abadi
Alam menjadi alasan untuk mencintai
Rasa menguat dalam ikatan memori
Indahnya surga terasa dalam hati
ANUGERAH
Karya : Elisabet Dyah Kusuma, S.Pd, M.PdÂ
Â
Faktual tak terbantahkan hadiah Ilahi
Eloknya anugerah sang empuNya
Banyak mimpi seolah menjadi nyata karena kebaikanNya
Rasa yang menjadi bukti anugerah yang pasti
Untuk itu mari bersyukur pada sang pencipta
Alangkah baiknya Ia pada kita
Raga ini sungguh bersyukur pada kebaikanNya
Inilah bukti kebaikannya sebagai anugerah luar biasa
Fantasi menyatu di dalam sebuah rasa
Entah karena rindu ataupun cinta
Berbagai  anugerah kian menjadi nyata
Risau hati menjadi sirna
Usaha membuahkan hasil yang berguna
Alam seakan merestui semuanya
Rasa hati tak henti mengucap syukur tak terkira
Indahnya anugerah sang pencipta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H