Mohon tunggu...
Elisabet Dyah Kusuma
Elisabet Dyah Kusuma Mohon Tunggu... Guru - teacher

Berawal dari Hobi semoga Menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akrostik Februari

9 Februari 2024   00:05 Diperbarui: 9 Februari 2024   01:28 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fungsi lahan mulai terganggu

Entah takdir alam atau ulah manusia dungu

Bumi merana menjerit bak tungku

Ruam-ruam api membara dalam kalbu

Ulah manusia menjadi sasaran baru

Apapun kejadiannya manusia sasarannya

Robeknya sanubari kita bersama

Ironis menyayat luka dalam semesta

 

MEMORI BERTAUT

Karya : Elisabet Dyah Kusuma, S.Pd, M.Pd 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun