Untuk pertama kalinya pada tahun 1931 aku membuat lagu pertama yang bejudul O..Sarinah.,Pada umurku yang ke 21 aku membuat sebuah karya yang berbentuk keroncong.Keroncong tersebut berjudul "Keroncong Serenata",tahun tahun berikunya pun aku membuat beberapa lagu yang berjudul "Roselani", Hikayat 1001 Malam", 'Kasim Baba" dan mencipta gubahan keroncong yang berjudul keroncong sejati bermodus minor bernafaskan melodi yang melankolis.
Pada saat itu aku berkesempatan mengisi ilustrasi musik film dan memberi tahu istri dan anakku bahwa aku ikut mengisi dan berperan dalam film.
" Wahai istri dan anakku ada berita gembira,aku berkesempatan ikut serta dalam sebuah film"
" Wah ayahku sangat hebat aku bangga pada ayah."
" Selamat ya suamiku atas pencapaiannya"
Aku bermain dalam film yang berjudul "Terang Bulan".Di dalamnya ada 3 buah lagu yaitu Pulau Saweba, Di Tepi Laut, Â dan Duduk Termenung.Aku turut berperan dalam film tersebut, yakni bermain musik dengan rekan-rekanku sebagai pelengkap skenario. Film ini diputar di Malaya.Aku bernyanyi untuk adegan Raden Mochtar sewaktu menyanyi.
Akupun terus berkarya menciptakan 8 lagu,dimana 2 lagu berbahasa belanda yang berjudul "Als de Ovehedeen dan Als't Meis is in de tropen".Sedangkan 6 lagu lainnya berbahasa indonesia yang berjudul "Bapak Kromo, Bandaneira, Olee lee di Kutaraja, Rindu Malam, Lenggang Bandung, Melancong ke Bali".
Pertama kali aku melakukan rekaman melalui perusahaan Polydor dan Odeon. Lagu-lagu yang direkam di antaranya: O...Sarinah, Ali Baba Rumba, dan Olhe Lheu Dari Kotaradja. Para penggemar musik, khusunya anak muda,sangat menyukainya,pada saat itu keadaan negara sangat memprihatinkan banyak para pejuang yang gugur dimedan perang.Aku ingin ikut serta dalam mengembalikan kembali semangat bangsa indonesia dengan karya karyaku.
 Pada saat itun lagu ciptaan ku yang paling populer adalah rayuan pulau kelapa yang di gunakan sebagi lagu penutup akhir siaran oleh stasiun TVRI pada masa pemerintahan orde baru. Pada saat tahun 1968 aku di anugerahi penghormatan dengan di bukanya taman ismail Marzuki,sebuah taman dan pusat kebudayaan di salemba,jakarta pusat
Pada suatu waktu belanda datang mengampiriku pada saat aku sedang melakukan siaran radio RRI.Mereka merayu dan memaksaku untuk ikut menyiarkan radio bangsa belanda,namun aku tidak mau dan menolaknya.
" Bungl,ayolah bergabung bersamaku untuk menyiarkan dan menciptakan lagu yang memakai bahasa belanda"