Mohon tunggu...
Elin Herlina
Elin Herlina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Sejarah tugas

Elinnnn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ismail Marzuki

21 November 2021   19:03 Diperbarui: 21 November 2021   19:05 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di kampung kwitang tepatnya di kecamatan senen,wilayah jakarta pusat pada tangga 11 Mei 1914 aku dilahirkan, Namaku Ismail Marzuki atau sering di sebut mail.Ayahku bernama Marzuki dan Ibuku bernama Solechah.Aku anak bungsu dari 4 bersaudara,namun kaka kandung ku  yang bernama Yusuf dan Yakup meninggal ketika mereka dilahirkan,aku merupakan anak keturuna dari keluarga Betawi. Sejak kecil aku di kenal memiliki  bakat seni yang sulit di saingi,hingga banyak orang mengagumiku. Banyak orang bilang aku memilikin kepribadian luhur dan tergolong anak pintar,sejak muda aku senang berpenampilan necis,bajunya di setrika licin,sepatunya mengkilat dan akupun senang berdasi.

Tiga bulan setelah melahirkan ku ibuku meninggal dunia,Kini Aku hidup bersama ayah dan satu kakak perempuanku yang terpaut 12 tahun lebih tua dariku.Dia bernama Hamidah,besar tanpa seorang ibu tidak membuatku merasa sedih,karena aku memiliki ayah dan kaka perempuan yang selalu ada dan menyayangi aku,hidupku  sangat berkecukupan ayahku bekerja disuatu perusahaan yang bernama Ford Reparier yaitu perusahaan yang cukup besar.Karna gajih ayah yang cukup besar aku bisa membeli alat pemutar musik Gamefon dan berbagai macam piringan hitam.

Ayahku gemar sekali memainkan kecapi dan piawai menyanyikan syair syair yang berlantunan keislamian.Bakat itu pun turun kepadaku dan dari sejak aku kecil sudah tertarik dengan lagu lagu dan alat musik,orang tua ku yang termasuk golongan masyarakat Betawi yang intelek yang berfikiran maju.

Aku bersekolah disekolah Kristen His Idenburg Menteng.Tidak tau mengapa ayahku memasukan ku kesekolah kristen padahal aku beragama islam.Teman teman disekolahku biasa memanggilku dengan sebutan "Benyamin'.aku tidak tau mengapa mereka memanggilku Benyamin.Aku tidak sampai lulus bersekolah disekolah itu,ayahku memindahkanku kesekolah lain dengan alasan ayahku takut kalau aku bersifat kebelanda belandaan,aku dipindahkan ke Madrasah Unwanul-Falah di Kwitang.

Beranjak aku dewasa ayah selalu membelikanku alat alat musik  sederhana karena ayah tau aku sangat suka dengan alat musik dan lagu.Bahkan setiap kali aku naik kelas,ayah selalu membelikan ku alat musik seperti harmonika,mandolin dan gitar.

Setelah aku lulus dari Madrasah Unwatun-Falah,aku meneruskan untuk bersekolah di Mulo.Mulo adalah sekolah seni dimana disitu diajarkan banyak hal mengenai lagu,cara membuat lagu,mengetahui berbagai macam alat musik,memainkan alat musik,dan diajarkan cara memainkannya.Di Mulo aku bersama teman temanku membentuk grup musik.Aku kebagian memainkan alat musik yang bernama banyo,aku sangat mahir dan merasa senang saat memainkan alat musik tersebut.Aku dan teman teman sangat senang memainkan lagu lagu gaya Dixieland serta lagu lagu barat yang lainnya.

Setelah lulus dari Mulo,aku bekerja sebagai kasir di Socony Servis Station.Gaji ku lumayan besar sehingga aku bisa menyisihkannya untuk membeli Biola yang aku sangat inginkan.dan pada akhirnya aku bisa memiliki Biola yang aku inginkan dari hasil kerjaku,tapi aku merasa bekerja sebagi kasir tidak cocok denganku yang suka dengan seni.Akupun memutuskan untuk keluar dari pekerjaanku sebagai kasir dan aku berpindah kerjaan menjadi verkoper atau penjual piringan hitam produksi Colombia dan Polydor.Walaupun gajinya tidak menentu,pendapatanku tergantung pada jumlah piringan hitam yang terjual.

Pada masa perang dunia II, radio nirom mulai membatasi acara siaran musiknya,sehingga beberapa orang Indonesia di betawi mulai membuat radio sendiri dengan nama Vereneging Oostersche Radio Omroep (VORO) yang berlokasi di keramat raya.antene pemancar mereka buat sendiri dari batang bambu.setelah membentuk organisasi perikatan radio ketimuran (PKK),pihak belanda memintanya untuk memimpin orker studio ketimuran,yang tempatnya berlokasi di bandung tegal lega.orkesnya membawakan lagu-lagu barat.

Pada periode ini aku banyak mempelajari bentuk-bentuk lagu barat.yang di ubahnya kemudian di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,seperti lagu Rusia ciptaan R.karsov diterjemahkan ke dalam bahasa sunda menjadi "Panon hideng".

Pada saat itu tahun 1940  aku banyak berkenalan dengan artis pentas,film,musik dan penyanyi.Aku masuk orkes perkumpulan musik Lief Jawa,aku memainkan gitar,saksofon,dan harmonuim pompa,pada saat itu,aku sedang tampil disebuah club musik dibandung,aku melihat seorang gadis yang teramat cantik.Dia adalah primadona di klub musik itu.Aku memberanikan diri untuk mengajak berkenalan dan menggobrol.

" Permisi,Selamat Malam Nona" Ucapku saat menghampiri dia dengan badan yang bergemetar menahan malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun