Mohon tunggu...
Elinda PutriEka
Elinda PutriEka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tarekat dalam Islam

13 Desember 2023   09:04 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. Tawassul (Penyampain Doa melalui Orang Suci): Dalam Tarekat Khalwatiyyah, tawassul adalah praktik meminta pertolongan atau doa melalui keberkahan orang suci atau guru spiritual yang telah wafat. Tawassul dipercaya dapat memperoleh berkat spiritual dan keberhasilan dalam pencarian spiritual.

5. Kesederhanaan dan Kebersamaan: Para anggota tarekat ini diajarkan untuk hidup dengan sederhana, menjauhi keserakahan, dan berbagi dengan sesama. Mereka diharapkan untuk memahami nilai-nilai kesederhanaan dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Pemahaman tentang Hati: Tarekat Khalwatiyyah memandang hati sebagai pusat spiritualitas dan keyakinan bahwa pemurnian hati adalah langkah awal dalam pencarian spiritual yang mendalam.

7. Pengabdian kepada Masyarakat: Para anggota tarekat diharapkan untuk berperan aktif dalam masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan. Pelayanan sosial dan kegiatan amal juga ditekankan dalam konsep pemikiran ini. 

Tarekat Syattariyah

Tarekat Syattariyah merupakan tarekat mu'tabarah yang dinisbatkan kepada Abdullah al Syattar (w 890 H/1490 M), tarekat ini berakar ke tarekat Isyqiyyah di Iran atau Bistamiyyah (berasosiali dengan Abu Yazid al Busthami) di Turki Utsmani yang didirikan oleh Syihabuddin Abu Hats Umar al Suhrawardi (w 632 H/ 1234 M).

Konsep pemikiran tarekat syattariah :

1. Dzikir dan Meditasi: Seperti tarekat sufi lainnya, praktik dzikir (pengingatan Allah) dan meditasi merupakan unsur utama dalam Tarekat Shattariyyah. Para murid melakukan dzikir secara teratur dengan tujuan mencapai kesadaran spiritual yang mendalam dan kontemplasi tentang keberadaan Allah.

2. Khalwa (Penyendiran Diri): Tarekat Shattariyyah menekankan pentingnya penyendiran diri di tempat-tempat terpencil untuk mencapai penghayatan spiritual yang lebih mendalam. Selama periode penyendiran diri (khalwa), para murid merenungkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

3. Tawajjuh (Perhatian Spiritual): Tawajjuh mengacu pada perhatian spiritual yang mendalam dan fokus mental terhadap kehadiran Allah. Para murid diajarkan untuk memusatkan pikiran dan perasaan mereka pada Allah dalam setiap aktivitas sehari-hari.

4. Hubungan dengan Guru Spiritual: Hubungan yang erat antara murid dan guru spiritual sangat penting dalam Tarekat Shattariyyah. Para murid memandang guru mereka sebagai penuntun spiritual yang membimbing mereka menuju kebenaran dan kesadaran spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun