Mohon tunggu...
Elida Sari
Elida Sari Mohon Tunggu... Penulis - Elida Sari

Ig : elidasari4

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Jurnal: Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel "Konspirasi Alam Semesta" Karya Fiersa Besari

13 Juli 2021   03:13 Diperbarui: 25 Juli 2021   06:27 13342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Elida Sari

Pengampu: Aryani

Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Tangerang Selatan, Banten.

Email: elidasari4@gmail.com

ABSTRAK

Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Konspirasi Alam Semesta Karya Fiersa Besari. Menarik untuk dilakukan analisis pada novel terbitan tahun 2017 yang sempat popular ini bersamaan dengan pengarangnya yang juga seorang musisi. Sebagai novel tentunya terdapat unsur-unsur pembangun cerita, penulis ingin memaparkan dan menggambarkan isi yang terdapat dalam novel ini, dengan itu penulis memilih metode deskriptif. Sumber data dalam analisis ini berasal dari isi novel Konspirasi Alam Semesta yang ditulis oleh Bung Fiersa Besari. Karena analisis ini bertujuan untuk mengetahui unsur yang terkandung dalam isi cerita novel, sehingga dilakukan penelaahan novel pendekatan unsur Intrinsik dan Ekstrinsik.

Unsur dalam novel ini cukup jelas. Novel ini ditulis dengan struktur dan bahasa yang sederhana, indah, dan penuh makna. Meski terkesan sederhana kisah yang disajikan mampu membawa pembaca tenggelam kedalam suasana dalam cerita yang dibangun oleh berbagai unsur. Dari analisis ini diperoleh sejumlah data berupa unsur Intrinsik dan Ekstrinsik. Diperoleh unsur Intrinsik dalam novel ini terdiri dari; Judul, Tema, Penokohan, Latar, Konflik, dan Alur. Sedangkan Untuk unsur Ekstrinsik diperoleh; Analisis Sosial, Analisis Humaniora, dan nilai-nilai kehidupan.

Kata kunci: Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, Novel Konspirasi Alam Semesta. Telaah Novel

ABSTRACT

Analysis of Intrinsic and Extrinsic Elements of the Novel Conspiracy of the Universe by Fiersa Besari. It is interesting to analyze the novel published in 2017 which was popular at the same time as the author who is also a musician. As a novel of course there are elements of story building, the author wants to describe and describe the contents contained in this novel, with that the author chooses the descriptive method. The data source in this analysis comes from the contents of the novel Konspirasi Alam Semesta written by Bung Fiersa Besari. Because this analysis aims to determine the elements contained in the content of the novel, so that a novel study of the Intrinsic and Extrinsic elements approach is carried out.

The elements in this novel are quite clear. This novel is written in a simple, beautiful, and meaningful structure and language. Even though it seems simple, the story presented is able to bring the reader into the atmosphere in a story that is built by various elements. From this analysis obtained a number of data in the form of Intrinsic and Extrinsic. Intrinsic elements obtained in this novel consist of; Title, Theme, Characterization, Setting, Conflict, and Plot.  As for the extrinsic elements obtained; Social Analysis, Humanities Analysis, and the values of life.

Keywords: Intrinsic and Extrinsic Elements, Novel Conspiracy of the Universe. Review Novels.

 

PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan karya yang memiliki nilai estetika baik dari segi bahasa yang digunakan ataupun dari segi cerita yang disuguhkan. Keindahan karya sastra dikemas dalam berbagai bentuk salah satunya novel. Novel merupakan karya sastra yang terus berkembang dan merupakan salah satu jenis karya sastra yang popularitasnya bertahan dimasyarakat hingga saat ini . Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan sesorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (KBBI V).  Sedangkan Menurut Teeuw (1967:67) Novel adalah genre prosa yang menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memiliki media yang luas, selain itu novel juga menyajikan masalah- masalah kemasyarakatan yang paling luas.

Novel merupakan salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa yang popular, Novel merupakan karya sastra prosa yang berupa cerita rekaan yang menampilkan tokoh dalam rangkaian peristiwa dan latar secara sistematis dengan berbagai suka dan dukanya. Sebagai karya sastra prosa novel tersusun atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. unsur intrinsik merupakan unsur pembamgun dari dalam dan unsur ekstrinsik unsur pembangun dari luar. Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992: 20), unsur intrinsik dapat dibedakan atas dua macam, yakni unsur utama dan unsur penunjang. Unsur utama adalah semua yang berkaitan dengan pemberian makna yang tertuang melalui bahasa, yang terdiri dari tema dan amanat, alur, latar, dan penokohan. Unsur penunjang adalah segala upaya yang digunakan dalam memanfaatkan bahasa, diantaranya gaya bahasa dan sudut pandang. Unsur ekstrinsik juga terbagi dua, yaitu unsur utama dan unsur penunjang. Unsur yang utama adalah pengarang, seperti sensitivitas, imajinasi, intelektualitas, dan pandangan hidup. Sedangkan unsur penunjangnya adalah pengaruh lain yang masuk melalui pengarang (realitas objektif), seperti norma-norma, ideologi, tata nilai, konvensi budaya, dan konvensi sastra.

sehingga novel dipilih sebagai objek yang dikaji. Dengan alasan novel mendukung analisis yang akan dilakukan penulis.  Karena pada novel terdapat unsur-unsur pembangun atau strukturnya sehingga digunakan pendekatan deskriptif  untuk memaparkan dan menganalisis objek analisa dengan menggunakan kerangka teori unsur intrinsik dan ekstrinsik yang ada pada novel yang dijadikan objek analisis. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam novel Konspirasi Alam Semesta karya Fiersa Besari dengan menganalisis isi novel dan memaparkan data yang sesuai.

  • METODOLOGI

Dalam penlitian ini digunakan metode deskriptif dikarenakan untuk menganalis dan memaparkan penganalisisan ssecara gamblang berdaskan data-data yang ada dan menjadikan objek kajian sebagai fokus utamanya. Menurut Hidayat (2010) yang menjelaskan bahwa penelitian metode deskriptif adalah sebuah penelitian yang lebih luas dalam penggunaan data-datanya. Maksud “luas” dalam hal ini artinya lebih condong pada analisa yang panjang dari ujung awal sampai akhir. Sedangkan Punaji menyampaikan pendapatnya dalam mendefinisikan metode deskriptif. Menurutnya penelitian metode deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan secara spesifik peristiwa sosial dan alam. Penjelasan secara spesifik ini kemudian membuat penjelasan hasil penelitian lebih kompleks.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis objek yang dipilih sebagai bahan untuk kajian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tepat sesuai dengan tujuan dari analisis ini sendiri, sehingga analisis lebih terfokus pada apa yang dikaji, sebagai jawaban dari rumusan masalah analisis ini.

 PEMBAHASAN  

  • UNSUR INTRINSIK
  • Judul : Konspirasi Alam Semesta

Judul ini dipilih untuk mewakili isi cerita yang menggambarkan rangkaian kejadian yang sudah diatur oleh alam semesta. Dengan kata lain novel ini menekankan jika tidak ada kebetulan didunia ini melainkan scenario yang sudah tuhan atur atau takdir. Salah satu kejadian dalam novel ini adalah pertemuan kedua tokoh utama yang tak disangka-sangka. Data pada halaman 7

“Permisi,” panggil si lelaki. Sang gadis menoleh ke kiri, di mana lelaki itu berdiri. “Lho, kamu….” Lelaki itu menunjuk sang gadis. Mana mungkin dirinya lupa padah wajah yang beberapa hari lalu sejenak menghentikan jagatnya?

Gadis itu mengerutkan dahi, berupaya menerka. Beberapa detik berselang, ia seolah tersadar. “Aku ingat kamu!” serunya seraya menunjuk balik. “Kamu yang menabrak aku di Palasari, kan?” Ia lalu teratwa. Lelaki itu menimpali dengan canggung.

“Ana Tidae. Panggil aja Ana.” Dengan nada ringan, ia memperkenalkan diri.

Lelaki itu lantas duduk di seberangnya. Pandangannya melekat pada sang gadis, mungkin heran dengan konspirasi alam semesta yang kembali mempertemukan mereka; atau mungkin karena mengagumi wajahnya yang berpendar menyapu gelap, kala mentari telah bosan bercengkrama dengan bumi. Gadis itu serupa bintang jatuh.

  • Tema : Kisah Perjalanan Hidup dan Cinta Sepasang  Pemuda

Novel ini berkisah tentang perjalanan hidup dan cinta sepasang pemuda, dalam menjalani kehidupannya yang penuh lika-liku dan berbagai tantangan dipertengahan usia 20-an. Data pada halaman 19:

Juang pun akhirnya menetap di Bandung, kota yang mengingatkanya pada Makassar dan Manado. Tidak sebising Jakarta, namun tidak sejauh itu untuk menjenguk sang bunda, sesekali ia menjadi wartawan lepas, sering kali ia membantu Dude di kedai kopi. Cita-cita terdekatnya adalah mengangkat sejarah Papua. Dua tahun berselang. Juang kini mengerti bahwa tidak semudah itu menjadi seseorang yang berguna.

Tapi, ibu, anak sulungmu sedang jatuh cinta.

  • Penokohan dan Perwatakan
  •  Penokohan 
  •   Juang Astrajingga : Pemuda dengan jiwa yang bebas yang menyukai tantangan dan sosok keras kepala. Juang merupakan anak sulung dengan seorang adik laki-laki yang lahir dikeluarga sederhana yang terseret-seret dicap “kiri”. Data pada halaman; 16 & 17

Batu itu bernama Juang Astrajingga. Lahir 26 tahun silam, pada bulan Desember, di sudut Timur Jakarta. Ia tumbuh di rumah sederhana dalam keluarga pragmantis yang harus senantiasa menunduk semasa rezim Orde Baru dulu. Betapa tidak? Karena sang paman – kakak tertua ayahnya—adalah anggota Lekra, dan sang ayah sering menjadi simpatisan Lekra, keluarganya pun harus terseret-seret dicap “kiri”. Padahal Juang tahu: Ayah, apalagi ibunya, tak pernah memilih hendak berada di kiri atau kanan; keluarganya dianaktirikan Negara karena alasan yang tidak jelas; ia dan adiknya dicibir oleh anak tetangga karena dosa yang tidak mereka mengerti.

Anak eks tapol!!

Musuh Negara!

Pengkhianat!

Hinaan-hinaan itu biasanya berujung dengan perkelahian yang membawa Juang kecil pada hukuman dari sang ayah.

Tak seperti adik Juang, Fatah Dublajaya, yang selalu mengangut mengikuti kehendak sang ayah, lantas menjabat pegawai bank seberes kuliah, Juang adalah burung pembelot yang terbang menukik, ke tempat di mana segala sesuatu tak berguna buat modal hari tua.

  • Ana Tidae : Gadis cerdas, lembut, dan berparas menawan. Lahir  sebagai anak tunggal dari ayah yang cerdas dan ibu yang cantik. Data pada halaman : 30-31

Ana Tiadae adalah segala sesuatu tentang keanggunan dan kenestapaan. Ayahnya menamai anak sematawayangnya itu dengan nama biologi angsa sewaktu gadis itu lahir pada 23 April 1991. Kelak semasa SMP, Ana membenci namanya yang berarti “bebek”. Ia sering kena ejek. Dipanggil dengan sebutan “bebek” sepanjang masa-masanya beranjak remaja bukanlah hal yang mengenakkan buat dikenang.

Semasa SMA, Ana tumbuh menjelma menjadi gadis yang mampu mencuru banyak hati pemuda. Segala sesuatu yang ada pada fisik ibunya turun pada Ana. Coba tilik kulitnya yang putih kekuningan; rambutnya yang tebal bergelombang, hidungnya yang, walau tak terlalu mancung, lancip menyirat hidung orang Eropa; tubuhnya yang makin tumbuh, makin mampu menyulut lawan jenis membayangkan yang tidak-tidak.

Menyadari itu, Ana tidak serta-merta mengandalkan apa yang ada di luar. Yang mewakili otak encer sang ayah—yang pernah menjabat pegawai negeri dibagian riset dan teknologi—tidak pernah berminat ikut lomba ajang kecantikan. Piala yang ia banggakan di kamarnya ialah saat ia meraih juara dua lomba fisika se-indonesia.

  • Ayah Juang : Seorang dengan sikap keras.  Merupakan seorang yang memegang peran ayah yang selalu keras terhadap anak-anaknya. Data pada halaman 16-17

Paman Juang sudah lama tidak kembali, mungkin meninggal karena tak kuat disiksa. Ayahnya cukup beruntung, diasingkan di Pulau Baru dan dicambuk mentalnya hingga harus menunduk dan patuh. Ayah yang menunduk di hadapan Negara Cuma bisa bersikap keras dihadapan anak-anaknya. Ia membentuk karakter Juang menjadi sesorang yang tidak boleh cengeng yang mesti mampu mengambil keputusan yang diakhir episode menjelang dewasa harus balik keras menentang sang ayah karena perbedaan pendapat.

  • Ibu Juang : Wanita sederhana yang penyayang terhadap anak-anaknya.  Merupakan sosok ibu yang akan berjuang melakukan apapun demi anak-anak dan keluarganya. Data pada halaman : 105

Sejak aku lahir, Ibu menjadikan aku pusat semesta. Segala sesuatu selalu tentangku. Kehadiranku membuahkan indikasi bahwa Bapak dan Ibu mesti membanting tulang dengan lebih keras. Bapak naik pangkat jadi mandor. Ibu mesti kerja serabutan jadi guru di satu SD dan guru les privat di mana-mana.

  • David Gunawan : Sosok lelaki yang tampak keras diluar namun lembut didalam. Ayah Ana merupakan sosok yang sangat peduli dan mencintai putrinya. Datanya pada halaman: 42-45

Sang bapak tampak acuh tak acuh, dari gelagatnya seolah takkan member izin. Ia malah membesarkan volume televisi yang tengah menyiarkan berita kerusuhan di Jakarta oleh sekelompok oknum. Segala sesuatu prihal fenomena social tentu saja merupakan sasaran empuk untuk dijadikan bahan diskusi di mata Juang. Dan itulah yang ia lakukan: mencoba membuka topik tentang berita di televise dengan bapak tersebut. Obrolan meluas keranah politik dan sejarah. Bapak itu, untuk pertama kalinya, terkekeh di hadapan Juang. Ia terkesan dengan teori turunya Bung Karno versi Juang, lantas membalas dengan nostalgia seputar masa kanak-kanak selagi Indonesia dalam keadaan peralihan dari Orde lama ke Orde Baru. Anak gadisnya mendeham, Bapak berkumis lebat melirik.

“Jadi bagaimana? Boleh?” tanya Ana.bapak itu menghembuskan napas yang membuat kumisnya menari. Lehernya yang sekaku besi dianggukan dengan berat. Negosiasi nerhasil, gadis itu diperbolehkan berangkat.

  • Fatah Dublajaya :  Sosok anak yang penurut. Fatah merupakan anak yang selalu mengikuti saran atau pendapat orang tuannya terutama ayahnya. Data pada halaman : 105-106

 Kelak, aku merasa, seandainya  keluarga kita diibaratkan terdiri dariu dua regu, Fatah ada dikubu Bapak: segala sesuatu tentang Fatah adalah replika Bapak. Dan aaku ada dikubu Ibu: aku mewarisi sifat keras kepala dan kemahiranmu memasak. Kelak, aku merasa ibu tetap saja memerhatikanku lebih ibu mememrhatikan Fatah. Bukan karena ibu tidak saying Fatah. Mungkin karena aku merupakan lelaki pertama yang merobek tubuh ibu hingga ibu hamper meregang nyawa demi menghadirkanku kemuka bumi. Kelak, aku merasa aku berutang budi pada Fatah, sibungsu yang selalu berhasil membanggakan ibu dan bapak. Bukan aku, sisulung yang lebih sering membuat kalian kecewa.

  • Dude Ginting : Berjiwa sosial tinggi dan bersahabat. Sosok yang pandai mencari peluang dalam usaha juga orang yang berjiwa social dan bersahabat. Data pada halaman : 18

Juang bertemu dengan Dude Ginting, pria berambut gimbal asal Sumatra Utara, yang sedang mencari bahan baku kopi tatkala berada di Toraja. Pertemuan itu berlanjut menjadi pesahabatan. Pada Juang, Dude menawarkan tempat singgah jika kelak ia ke Bandung. Dude memang berniat untuk membuka kedai kopi sepulang dari pengembaraannya. Juang tidak mengiyakan, tidak juga menolak.

  • Deri Ismail : Tampan dan sopan. Sosok tampan yang terlihat sopan ternyata bukan sosok setia. Data pada halaman : 127

Hingga suatu ketika datanglah Deri Ismail membawa badai. Ketampanan dan kesopanan pemuda yang terpaut dua angkatan di atas mereka itu membuat Camar, untuk pertama kalinya, berani membuka hati.tingkah laku Deri membuatnya percaya bahwa dia bukan pria yang ringan tangan layaknya sang ayah. Tapi hati memang tidak bisa diatur. Deri tertuntun pada gerak-gerik Ana. Alasannya mendekati sepasng sahabat itu bukanlah Camar. Meski berat, Ana tidak dapat melawan hatinya sendiri.  Episode itu terjadi tiga tahun silam. Namun masih segar dalam benak Ana saat persahabat mereka tidak tertolong; saat Camar merasa senang tatkala nekat mencium Deri, dan Ana Cuma mampu memandang mereka dengan Hati yang hancur. Deri tersedu di hadapan Ana, memohon kesempatan kedua. Kisah tak lagi sama. Ketika Ana memilih memantapkan langkah pada jalur yang dibuat oleh Juang. Camar kembali Berjaya dan memenangkan hati Deri, atau puing-puing darinya.

  • Camar : Gadis cantik bersikap terang-terangan. Merupakan sosok ekspresif yang terang-terangan dan tidak dapat mengendalikan diri. Data pada halaman : 125-126

Deri mengusap rambut gadis itu seraya mengangguk. Seseorang membuka pintu ruang perawatan dari luar. Wajahnya merah padam diliputi emosi menyaksikan dua orang di depannya. Ia bergerak cepat kearah Ana kemudian menjambak rambutnya.

“Anjing, lu! Jadi cewek kegatelan banget!” hardiknya lalu menarik paksa Ana keluar.

“Camar! Apa-apaan, sih?” Deri berupaya melerai, namun sia-sia. Amarah selalu punya tenaga ekstra.

Diseretnya Ana yang masih mengumpulkan nyawa. Ia hanya mengerang tanpa sanggup melawan. Adegan bak sinetron mengundang pasang-pasng mata melintasi lorong. Ana ditariknya higa menaiki anak tangga kelima. Deri terus berusaha melepaskan tangan yang mencengkram rambut Ana. Ia terkejut pacarnya dapat sekuat kuli di balik penampilannya yang gemulai Camar mendorong Ana hingga terjatuh. Semua kembali gelap.

  •  Tokoh Utama          :   Juang Astrajingga, Ana Tidae.
  •  Tokoh Kedua          : Ayah Juang, Ibu Juang, David Gunawan, Dude Ginting, Fatah Dublajaya.
  • Tokoh Pembantu     : Andhika Embara, Budi Priadi, Mace Fransiska, Pace Johan, Face Felix, Deri Ismail, Camar.
  • Konflik :
  • Internal

Juang benar-benar terpukul atas kepergian ibunda tercintanya. Juang tenggelam dalam kesedihan hingga sikapnya berubah menjadi sangat mudah marah. Juang semakin tak karuan perasaannya semakin hancur ketika melihat kekasihnya Ana Tidae dalam pelukan seorang lelaki yang diketahuinya sebagai mantan Ana yang bernama Deri. Dengan alasan sakit hati Juang memutuskan untuk melarikan diri melanjutkan petualangannya menyambangi pulau Nias, Sumatra. Semasa petualangannya, Juang mengabaikan panggilan dari Ana dan tanpa sepengetahuan Juang Ana tengah menderita penyakit keras. Juang baru mengetahui prihal penyakit Ana setelah menerima pesan dari ayah Ana, yang saat itu Ana telah memutuskan untuk berhenti menghubungi Juang yang tengah mengembara.

  • Eksternal

Kendati, ia sadar, niatnya dari awal menyambangi Sumatra memang untuk melarikan diri.

Data pada halaman 142

  • Latar
  • Tempat 
  • Bandung.
  • Menjadi tempat pertemuan dan menjalin kisah cinta kedua tokoh utama
  • Palasari
  • Buang Batu,
  • Braga
  • Bukit Pakar
  • Guruminda
  • Jalan Sirnagalih
  • Taman Lalu Lintas
  • Cipaganti
  • Rumah Sakit
  • Lembang
  • Desa Jayagiri
  • Jakarta 
  • Merupakan tempat Juang dibesarkan dan tempat keluarganya hidup. Juga menjadi tempat pertemuan dan perpisahan Juang sebelum kejamnya jarak memisahkan dan mengukir rindu.
  • Jakarta Timur
  • Cengkareng
  • Bandara Soekarno-Hatta
  • Rumah Sakit
  • Sulawesi 
  • Tempat perlarian Juang dari kerasnya watak Bapaknya dan awal dari kecintaan berpetualangnya.
  • Makassar
  • Manado
  • Papua 
  • Tempat yang menjadi cita-citanya untuk menampilkan dalam film documenter yang berhasil ia jadikan nyata.
  • Sorong
  • Raja Ampat
  • Kaimana
  • Manokwari
  • Yapen
  • Jayapura
  • Gunung Slamet 
  • Saksi dari keutuhan dan merekahnya cinta kasih tokoh utama
  • Purwokerto
  • Purbalingga
  • Serayu
  • Desa Bambangan
  • Sumatra Utara
  • Tempat dengan sejuta pilu yang mengantarkan Juang pada akhir petualangannya.
  • Sibolga
  • Pulau Nias
  • Desa Bawomataluo
  • Medan
  • Dataran Tinggi Karo
  • SinabungDesa Simacem
  • Desa Sukameriah
  • Waktu

2011 

  • September, Oktober

Awal pertemuan kedua tokoh hingga tumbuh rasa saling cinta.

2012.

  • Januari, februari

Meleburnya rasa cinta tokoh utama menjadi satu sebagai sepasang kekasih.

  • April-Mei.

Kepergian Juang dalam petualangan mendokumentasikan Indonesia Timur, Papua.

  • Juni-September

Perjalana Petualangan Juang yang penuh kesan dan pertemuannya dengan orang dan mengikat tali persaudaraan.

  • Oktober

Sepulangnya Juang dari petualangannya, dan menjadi waktu yang membawa Ibunda Juang pergi dari kehidupan. 

  • November, Desember,

Juang terbakar kecemburuan ditengah hatinya yang masih dilumat duka kepergian ibunda. Membuatnya melarikan diri ke Nias, Sumatra Utara dan mengetahui prihal kekasihnya. Membuatnya memutuskan untuk kembali menemui malaikatnya.

2013

  • Maret

Ana berhasil melewati masa kritisnya perlahan pulih dan Juang melamarnya.

  • April

Juang mempersembahkan hadiah yang amat menyentuh bagi kekasihnya.

  • Agustus

Ana berhasil menyelesaikan kuliahnya

  • September

Meletusnya gunung Sinabung.

  • November

Juang dan Ana resmi menjadi sepasang suami istri.

2014

  • Januari

Juang pergi meninggalkan istrinya, melakukan tugas sosial. Memenuhi panggilan nurani berbakti kepada ibu pertiwi.

  • Februari

 Juang menutup mata.

  • November

Juang hadir dalam mimpi istrinya.

2015

Ana mendengarkan rekam pesan terakhir Juang.

  • Alur : Maju 

Struktur cerita ditulis secara sistematis sesuai alur cerita maju.

Cerita dalam novel ini ditulis dari awal pertemuan kedua tokoh utama lalu timbul berbagai masalah atau konflik, mereka menjadi sepasang kekasih, perlahan satu-persatu masalah usai, mereka menikah, semua masalah selesai hingga meraka terpisahkan.

  • Pengenalan 

Awal cerita dibuka dengan pengenalan tokoh utama dalam pertemuan pertama keduanya yang tidak terduga. Pertemuan keduanya bermula dari tabrakan yang tak disengaja saat berjalan berburu buku di Palasari. Sebuah tempat yang menjadi surga bagi pencinta buku dengan harga lebih murah. Pertemuan kedua mereka terjadi juga tanpa diduga dalam prihal pekerjaan dimana Juang yang merangkap sebagai wartawan lepas bertugas untuk mewawancarai anak dari legendaris Shinta Aksara seorang sinden yang menjelajahi Eropa dengan suara merdunya dan yang ternyata anaknya itu adalah wanita yang ditemuinya di Palasari saat berburu buku. Pertemuan kedua menjadi awal perkenalan kedua tokoh Utama.

  • Menuju Adanya Konflik

Konflik terus berdatangan setelah keduanya saling mengenal. Konflik bermula ketika mulai tumbuh rasa saling cinta kedua tokoh utama namun saat itu kondisi waktu tengah tidak memungkinkan. 

  • Puncak Konflik

Puncak konflik terjadi disaat mereka telah menjadi sepasang kekasih dan proposal yang Juang ajukan telah diterima. Membuat mereka harus berpisah dan tidak dapat berkomunikasi. Juang pergi dan tidak ada kabar, sementara ibundanya jatuh sakit hingga pada akhirnya meninggal dan tanpa sepengetahuannya kekasihnya juga menderita penyakit kronis. Kemudian Juang terbakar api cemburu saat melihat kekasihnya dipeluk Deri lalu melarikan diri melakukan perjalanan ke Nias, Sumatra Utara. 

  • Penyelesaian

Juang mengetahui kebenaran tentang kekasihnya dari pesan yang dikirim oleh David. Hati Ana berhasil diluluhkan dan mau untuk dilakukan oprasi. Ana perlahan pulih dan Juang memberikan kejutan besar, hal yang di idam-idamkan oleh Ana. Mereka akhirnya bersatu dalam ikatan pernikahan. Juang yang seorang petualang kembali melakukan perjalanannya meskipun sudah berusaha di tahan oleh istrinya Juang tetap bersikukuh. Istri Juang hamil dan dalam petualangannya Juang mengakhiri hidupnya setelah tersembur benda panas dari mulut gunung Sinabung.

  • Sudut Pandang

Sudut pandang dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga menggambarkan setiap tokoh berdasarkan sudut pandangnya.

Novel yang ditulis oleh Fiersa Besari seorang penulis yang konsisten dalam menggunakan gaya bahasa baku dalam karya-karyanya temasuk novel Konspirasi Alam Semesta.

  • Amanat 

Pesan yang dapat kita ambil dari novel ini adalah kepercayaan jika segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ada yang mengaturnya sesuai dengan waktunya. Sebagai manusia kita hanya bisa mensyukiri dan melakukan segala sesuatu yang bisa kita lakukan atau terus melakukan upaya terbaik selama hidup kita,

Selain itu sebagai makhluk social hendaknya kita sebagai manusia untuk saling tolong-menolong, saling membantu dan sebagai sebangsa hendaknya kita juga ikut merasakan apa yang dirasakan saudara sebangsa dan setanah air Indonesia.

Sebagai manusia kita juga terlahir dengan segala kelebihan dan kekurangan, tidak ada manusia sempurna di dunia ini. Oleh karena itu sebagai manusia dengan segala kekurangan tidaklah baik jika kita masih memandang orang dengan sebelah mata. Karena dibalik segala kekurangannya pasti ada banyak kelebihan.

  • Ekstrinsik
  • Latar Belakang Penulis

Fiersa Besari lahir 3 maret 1984 di Bandung, Jawa Barat.  Bung Fiersa, julukan akrabnya merupakan sesorang penggemar buku yang mengantarkannya sebagai salah satu pendiri komunitas Pecandu Buku. Selain hobi membaca Bung Fiersa juga sangat menggemari petualangan, hal itu dibuktikan pada April 2013 ia melakukan perjalanan dalam pencarian jati diri dengan berkeliling Indonesia selama delapan bulan, Fiersa mulai menjelajah dari kota asalnya di Bandung lalu ke Sumatera sampai Titik Nol di Pulau Sabang. Berlanjut ke Sulawesi sampai Jayapura di Tanah Papua.  Dari perjalanan selama delapan bulan, aktivitas membaca buku, mencatat atau menulis, serta mengobrol dengan warga sekitar menjadi kegiatannya sehari-hari.

Dari petualangan yang dilakuakan Bung Fiersa melahirkan inspirasi dalam kisah yang dikemas dalam karyanya baik musik dan terutama novel karyanya yang sudah diminati oleh para penikmatnya.

  • Analisis Soaial

Dalam novel ini penulis menceritakan dan menggambarkan kisah hidup dan cinta seorang pemuda bernama Juang, kisah ini terinspirasi dari kisah nyata pengalaman si penulis.

Data pada halaman 142

Kendati, ia sadar, niatnya dari awal menyambangi Sumatra memang untuk melarikan diri.

  • Analisis Humaniora
  • Percintaan

Dalam novel ini cerita berpusat pada kisah perjalanan cinta sepasang pemuda dari awal pertemuan hingga terpisahkan.

  • Nilai-nilai Kehidupan
  • Nilai agama

Nilai agama dalam cerita ini terdapat padan nilai untuk selalu beribadah dan senantiasa mengingat Tuhan. Serta selalu berserah dan meminta atas segala hal hanya kepada Tuhan.

  • Nilai sosial

Dalam cerita ini memiliki banyak nilai sosial seperti mengajarkan kita untuk tidak menghakimi seseorang hanya karena latar belakangnya, senantiasa menebar tali persaudaraan antar sesama baik sebangsa maupun sesama manusia. Sebagai manusia juga harus saling menolong dan bahu membahu.

  • Nilai moral.

Nilai moral dalam meperlakukan anak hendaknya tidak selalu dengan cara yang keras harusnya prilaku disesuaikan dengan kondisi dan keadaan tidak memulu lembut dan tidak keras terus. Selain itu nilai moral yang dapat diambil adalah nilai kesetian, berselingkuh bukan sesuatu yang terpuji dan akan sangat menyakiti orang yang kita cintai.

KESIMPULAN

Novel Konspirasi Alam Semesta merupakan novel tentang perjalanan  kisah hidup dan percintaan seorang pemuda denga alur maju dan berlatar diberbagai tempat di Indonesia terutam dikota Bandung. Novel ini menggambarkan segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini merupakan segala takdir yang telah tuhan atur atau gariskan. Sebagai manusia kita hendaknya untuk selalu berserah dan berpasrah kepada tuhan dan selalu berusaha sebisa mungkin untuk melakukan yang kita mampu.

Sebagai manusia kita juga harus senantiasa menghormati sesama dan selalu mengingat Tuhan. Saling tolong-menolong terhadap sesama dan menjaga serta menyebar tali persaudaraan. Selain itu sebagai mahkluk yang paling sempurna dari makluk lainnya sudah sepantasnya manusia menjaga kesetian dan menjaga keutuhan cinta.

DAFTAR PUSTAKA

 

Besari, Fiersa. 2017. Konspirasi Alam Semesta. Jakarta: Mediakita

https://www.tribunnewswiki.com/2019/10/30/fiersa-besari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun