"Laki-laki gondrong yang berdiri di belakang beliau itu pasti dirimu. Bukan begitu kan, Mas?" Saya menoleh ke arah Mas Nasrul seraya mengedipkan sebelah mata. Seketika tawa Mas Nasrul pecah.
Dan, malam itu di Rumah Ratna, kami bertiga berdiskusi serta saling bertukar kisah. Hingga waktu beringsut maju. Hingga kedua pohon kenari di depan rumah menari perlahan meluruhkan buah dan daun-daun keringnya.
***
Malang, 17 September 2024
Lilik Fatimah Azzahra
Note: Ide cerpen ini didapat ketika berkunjung ke Rumah Budaya Ratna-Malang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI