"Hoooiiiiiiiii...Apa-apaan ini? Jangan asal main serang begini, dong! Tunjukkan apa salah dan dosaku!" Engkong berseru kebingungan seraya menangkis serangan yang datang bertubi-tubi.
"Jangan banyak tanya! Terimalah jurus pamungkas ini! Geger Lubang Sumur! Hiyaaaaaaaa...!!!"
Jledddeeer!!!
Engkong terkejut bukan alang kepalang. Bunyi serupa petir diikuti kabut pekat bergulung-gulung menuju ke arahnya.
Takada kesempatan untuk menghindar kecuali menyerang balik menggunakan jurus ampuh andalannya. Bumerang Wuyung.
Engkong pun menjentikkan dua ujung jari. Dan, wuuuusss....bleb, bleb, bleb, entah dari mana puluhan bumerang muncul, berputar-putar di udara menangkis dan membelokkan pusaran kabut yang siap melumat tubuh tuanya.
"Aargggh...!!!"
Terdengar erangan kecil menahan sakit. Kiranya sosok berpakaian serba hitam telah terkena desingan salah satu bumerang. Engkong sontak melompat sigap, siap memburu penyerang gelapnya.
Tapi Engkong kalah cepat. Sosok yang diburunya melenting tinggi. Sekejap kemudian ia hilang ditelan kegelapan malam.
***
Engkong masih duduk termangu di bawah redup cahaya bulan. Pikirannya belum berhenti menerka-nerka.Â