Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng: Pangeran Zal dan Penyihir Arhaz

26 Oktober 2022   18:22 Diperbarui: 26 Oktober 2022   18:31 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image https://id.pinterest.com

Baru saja hendak meracau karena kata-katanya tidak dipedulikan, mendadak mata Pangeran Zal tertuju pada sesuatu yang melintas di hadapannya. Seekor kuda putih tengah menyeret keranjang besar berisi seorang laki-laki berumur.

"Siapa laki-laki tua itu? Mengapa kamu menyeretnya?" Pangeran Zal bertanya penasaran.

Kuda putih itu menjawab santai, "Laki-laki tua ini dulu adalah majikanku. Ia sangat pemalas dan suka sekali memerintah dengan suara keras. Setiap hari kerjanya hanya tidur. Ia jarang menggunakan kakinya untuk berjalan. Akibatnya sekarang otot-otot kakinya kendur dan melemah. Mulutnya terkunci tidak bisa bicara."

Sontak Pangeran Zal jenggirat bangun. Lalu dengan sigap ia mendekati kedua pengawalnya.

"Pengawal! Mari kita melanjutkan perjalanan!"

***

Beberapa waktu kemudian.

Pengembaraan Pangeran Zal dan dua pengawalnya telah menempuh jarak cukup jauh. Suatu petang mereka menemukan sebuah gubuk tua di tepi hutan. Gubuk itu tidak berpenghuni. Rombongan kecil itu memutuskan untuk beristirahat dan menginap barang semalam di sana.

Tapi baru saja melepas lelah, mereka dikejutkan oleh suara riuh disertai derap kuda melintas di depan gubuk.

"Apa yang terjadi? Mengapa pasukan berkuda masuk ke dalam hutan?" Pangeran Zal bergumam seraya mengintip lewat lubang dinding gubuk yang terbuat dari anyaman bambu.

Mendengar gumaman itu salah satu dari pengawal yang berdiri di samping Pangeran memberi tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun