Aih, sayang sekali bel sekolah sudah berbunyi, nyaring, memberi tanda pada para siswa untuk segera meninggalkan sekolah.
Haris pun beranjak, berniat masuk ke ruang kelas untuk mengemasi peralatan yang tercecer di atas meja.Â
Tapi malang. Saat melintasi ambang pintu kakinya teranruk sesuatu. Haris jatuh terjerembab. Siku tangannya lecet dan berdarah.
Guru pembimbing yang --- lagi-lagi sedang melintas di depan kelas, buru-buru menolongnya.
Pria berkumis seperti jamur dibelah dua itu sigap membimbing tubuh Haris seraya berbisik, "Ayo, Nak. Kita harus segera meninggalkan ruang kelas ini."
***
Di bawah pohon Akasia yang daunnya dibiarkan merimbun, guru pembimbing yang baik hati itu membersihkan luka-luka Haris menggunakan kapas dan cairan antiseptik.
"Ingat pesan ini, Nak. Saat melewati pintu kelas tidak boleh bertindak ceroboh. Karena bisa saja kita bertabrakan dengan sesuatu atau --- kepergok mereka." Pak guru menunjuk ke arah serombongan siswa berseragam putih biru yang berjalan beriringan di sepanjang koridor.
Haris mengangguk.
Ah. Kiranya hari sudah pagi. Waktunya para makhluk tak kasat mata seperti dirinya, berangkat tidur.
***
Malang, 4 Juni 2022
Lilik Fatimah Azzahra