Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Malam yang Merdeka

16 Agustus 2021   23:16 Diperbarui: 17 Agustus 2021   04:57 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan aku membalikkan badan. Dan, tak terelakkan mata kamipun bertemu.

"Namaku Ryan. Namamu?" Lelaki tak kukenal itu memperkenalkan diri.

"Aku --- Lingsir."

"Hm. Lingsir. Sungguh nama yang sangat bagus dan ---  unik!"

Aku menelan ludah. Baru kali ini ada orang memuji namaku. Biasanya, begitu mendengar nama Lingsir kusebutkan, siapa pun ia pasti akan langsung mengernyitkan dahi.

Tapi kemudian aku memilih mengabaikan kata-kata bernada pujian yang keluar dari bibir laki-laki asing itu. Kakiku bergerak perlahan meninggalkan bahu jembatan, menuju taman yang terletak di sisi kanan jalan. Lalu dengan santai kuhempaskan diri di atas rerumputan yang mulai dibasahi embun, menatap bintang-bintang yang bertebaran di langit.

Kukira lelaki bernama Ryan itu akan segera pergi. Ternyata tidak. Ia membuntutiku, ikut duduk berselonjor kaki tepat di hadapanku.

"Malam yang cerah bukan?" Ia mulai membuka percakapan.

"Malam yang merdeka." Aku menyahut .

"Tapi hatimu belum." Ia menimpali seraya tertawa.

"Apa maksudmu?" Aku mulai merasa jengah. Laki-laki bernama Ryan ini, menurutku, sungguh sangat menyebalkan, dan sok tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun