Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menikah Itu yang Penting Ijab Kabul, Soal Resepsi Bisa Menyusul

17 Juli 2020   07:14 Diperbarui: 28 Mei 2021   16:25 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stres sebelum menikah (Sumber: Illustrasi:shawellnessclinic.com)

Saya gegas membuka pintu ruang praktik. Mempersilakan si gadis menuju timbangan digital yang terletak di pojok ruangan.

Usai menimbang diri, saya melihat wajah di gadis berubah murung.

"Eits, kenapa?", saya menegurnya lembut.

"Berat badan kok turun drastis, ya, Bu. Hampir 5 kilo."

"Pasti sedang diet. Kan mau menikah?"

Si gadis menggeleng. Dengan tatap mata sayu, ia pun mencurahkan isi hatinya.

Baca juga : Gegara Ini, 98 Persen Persiapan Menikah Hampir Gagal, Nggak Jadi Nikah

Si gadis mengaku sedang bingung. Sebagai orang yang paham kondisi pandemi saat ini, ia dan calon suaminya menginginkan pernikahan dilaksanakan secara sederhana saja. Cukup ijab kabul. Dihadiri beberapa keluarga dan kerabat. Yang menjadi masalah, pihak orangtua tidak mau seperti itu. Mereka ingin tetap mengadakan perhelatan besar selayak orang-orang kampung jika menikahkan anak gadis mereka.

Si gadis mengaku kesulitan memberi pengertian kepada kedua orangtuanya. Nah, itu dia yang membuatnya kepikiran dan stres.

Ilustrasi stres sebelum menikah (Sumber: Illustrasi:shawellnessclinic.com)
Ilustrasi stres sebelum menikah (Sumber: Illustrasi:shawellnessclinic.com)
Kasus seperti ini sudah banyak dan sering terjadi. Budaya "isin yen ora diruwa-ruwa" (malu jika tidak dipestakan) masih berlaku di kalangan kita. Terutama bagi mereka yang belum pernah punya hajat.

Saya sendiri pernah mengalami. Dua kali ketika hendak mantu, selalu bersitegang dulu dengan Ibu. Ibu saya selalu bilang, "Jaka karo perawan, kudu dirame-rame. Ora ilok!" (Perjaka dan gadis harus dimeriahkan. Pamali!)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun