Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku, Aurora

25 Februari 2020   05:56 Diperbarui: 25 Februari 2020   06:33 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:boredpanda.com

Dan aku mendengar laki-laki pelanggan warung itu tertawa puas. Penuh kemenangan.

Lalu aku melihat kau pergi. Berlalu meninggalkan warung dengan langkah gontai. Membiarkan bunga-bunga di tanganmu jatuh, luruh berserakan di sepanjang lantai.

**

"Aurora!"

Aku mendengar sipir penjara berseru garang memanggilku. Seraya memukul berulang-ulang pintu jeruji besi dengan ujung anak kunci.

"Aurora!"

Sekali lagi kudengar teriakan sipir penjara memanggil namaku. Tapi aku geming, diam membisu. Pura-pura tidak mendengar suara apa pun di sekitarku.

"Saudari Aurora! Bisakah Anda jelaskan bagaimana cara Anda menghabisi nyawa laki-laki pelanggan warung itu?"

Terngiang kembali pertanyaan basi yang diajukan oleh Majelis Hakim di ruang sidang pengadilan itu.

Aku, Aurora. Tersenyum puas penuh kemenangan. Cukup itu saja. Tak perlu menjelaskan apa-apa.

"Aurora!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun