Ya, Inta sudah lupa bagaimana caranya menangis.
Sejak ia kehilangan Ibu angkatnya, sejak ia ditinggal pergi oleh kekasihnya, Andrew ia hanya ingat bagaimana cara menelan beberapa butir obat-obatan penenang. Hanya itu.Â
Gadis itu menatap berkas-berkas yang bertumpuk di atas meja. Tangannya yang kurus terulur. Meraih satu dokumen dan membolak-baliknya perlahan.
"Aku terpaksa menunda keberangkatanku, Jim. Sampai tujuh hari kematian Ayahku," ia menoleh ke arah seseorang yang dipanggilnya Jim.
"Kupikir sebaiknya begitu," Jim itu menyahut.
"Tolong kau bantu memasukkan dokumen penting ini ke dalam laci mejaku. Oh, ya, bagaimana kabar Martin? Anak bodoh itu kudengar pingsan di tengah hutan pinus usai bicara denganku."
"Aku sudah membereskan urusan dengan Martin. Ia sudah menerima upah sesuai perjanjian."
"Pastikan ia tidak membuka suara saat polisi menginterogasinya. Aku yakin anak buah Harry, tunangan Deborah itu sudah mencium gelagat tidak beres."
Tak ada sahutan.
Inta membuka tirai jendela sedikit.
Langit di luar sedang dikuasai mendung.