"Jadi Mama positif  hamil?" Ayahnya menanggapi dengan suara renyah.
"Iya, Pa. Mama positif hamil! Ini hasil USG-nya."
Hamil? Jadi Ibu angkatnya itu akan segera memiliki anak selain dirinya?
Entah mengapa tiba-tiba saja ia merasa kedudukannya mulai terancam. Suasana hatinya mendadak berubah murung.
Meski  sebenarnya ia tidak perlu sekhawatir itu. Sebab kedua orangtua angkatnya sama sekali tidak berubah. Mereka tetap menyayanginya.
Tapi Inta kecil tetap tidak bisa menyembunyikan ketakutan itu. Takut kehilangan apa yang beberapa bulan telah menjadi miliknya.
Dan ketika peri kecil itu benar-benar hadir, Inta tidak bisa memungkiri bahwa Laquita memang ditakdirkan menjadi cahaya bagi kehidupan suami istri yang sudah lama merindukan tangis bayi itu.Â
Sesaat ia merasa tersisihkan.
Inta bisa melihat wajah bahagia Ibunya setiap kali menggantikan popok Laquita. Inta bisa mendengarkan Ayahnya bersenandung melantunkan lagu indah untuk bayi mungil nan jelita itu.
Inta melihat suka cita menyelimuti seisi dunia. Matahari, bulan, kupu-kupu, bunga-bunga, semua tersenyum, menyambut kehadiran peri kecil bernama Laquita yang memang sudah lama dinanti-nantikan kehadirannya.
"Nona Inta," panggilan seseorang menghalau pikiran keruh di masa lalunya. Ia berdiri, membuka pintu kamar kamar dengan langkah gontai.