Bag-11
Peri Kecil yang Dirindukan
-----------
Berkali Inta menarik napas panjang. Risau dan penat saling berkejaran berebut ingin menguasai tubuhnya yang lemah. Sudah beberapa butir obat ditelannya. Tapi pikirannya tak kunjung tenang.
Ini tentangmu Laquita. Ia mendesah.Â
Ia tahu adiknya itu tengah menghadapi masalah besar. Tapi apa yang bisa diperbuatnya selain berdoa?
Ia teringat kembali pesan mendiang Ibunya sesaat sebelum meninggal, agar ia menjaga baik-baik Laquita.
Kenapa mesti dirinya yang harus bertanggung jawab menjaga Laquita?Hampir saja ia mengatakan itu. Menyampaikan protes itu. Tapi urung. Ia tidak ingin menyakiti hati perempuan yang sudah merawat dan membesarkannya. Yang menyayanginya tanpa membeda-bedakan.
Sungguh, ia terlalu banyak berhutang budi. Khususnya pada perempuan cantik yang dipanggilnya Mama itu.
Lalu ingatannya tenggelam ke masa lalu. Masa dua puluh tahun yang nyaris terlupakan,
Samar-samar ia melihat kembali pintu gerbang yang berdiri kokoh. Di mana beberapa anak seusianya berdiri berjejer, berbaris rapi menyalami tamu yang datang berkunjung.