Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dua Pisau Terakhir

18 Maret 2019   19:11 Diperbarui: 15 Juli 2022   11:40 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:whatyouthoughtiwentaway.wordpress.com/Jim Campbell's

Selanjutnya pemandangan mengerikan itu tak terelakkan lagi. Tersaji begitu tiba-tiba di atas panggung. Penonton yang semula duduk tenang seketika berteriak histeris. 

Dua buah pisau runcing dan tajam tertancap cukup dalam di sana. 

Di kedua bola mata Dedy. 

Membuat pesulap itu roboh tak sadarkan diri.

***

"Nasib Dedy Delusi sungguh sangat mengenaskan, Sherlick. Luka pada kedua matanya cukup serius. Dia harus dilarikan ke rumah sakit. Sementara pelaku pelemparan pisau yang diduga gadis bernama Alisa itu--lenyap tak berbekas. Polisi kehilangan jejak," suara Jhon terdengar penuh empati.

"Dalam kasus ini kita tidak boleh melihat hanya pada satu sisi saja, Jhon. Ada hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan," aku tersenyum. Melempar pandang ke luar jendela apartemen.

"Maksudmu?" Jhon mengernyit alis. Lalu buru-buru memekik. "Tunggu, Sherlick! Apakah kau mengetahui sesuatu berkenaan dengan gadis itu?" ia mulai menaruh curiga padaku.

Aku tertawa.

"Tentu saja, Jhon! Ah, kau ini memang payah. Coba ingat-ingat  kembali, sepupuku. Sore di mana pertunjukan sulap itu akan berlangsung, bukankah aku sempat menelponmu?"

Jhon terdiam sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun