Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Edelweis Biru

5 Februari 2019   09:38 Diperbarui: 5 Februari 2019   10:26 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:weheartit.com

"Ra, tunggu!" suara Nayla membuyarkan lamunanku. Nayla, sahabatku satu-satunya di SMK Jurusan Keperawatan ini, sekaligus teman sekamarku, berlari-lari menghampiri.

"Sudah menemui dokter Ilyas?"

Aku menggeleng.

"Pantas saja. Dokter muda itu menanyakan kamu terus," Nayla menggamit lenganku. Aku bergeming.

"Ada apa, Ra? Apakah kamu sakit?" Nayla mengamati wajahku yang murung.

"Nay, hari ini satu tahun kepergian Zer," aku berkata lirih.

"Ra, Zer sudah tenang di alam sana. Kamu jangan sedih begitu. Yuk, kita sama-sama kirim doa terbaik buat Zer, ya," Nayla menatapku seraya tersenyum. Aku menelan ludah. Tenggorokanku tiba-tiba terasa kering.

"Nay, aku masih dan selalu tak berhenti berharap Zer pulang membawakan Edelweis biru untukku."

Dan aku mulai terisak.

***

Malam baru saja bergulir. Aku menyalakan lilin di atas meja kamar. Foto Zer kuletakkan di samping lilin yang sesekali apinya bergerak tertiup angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun