Melihat perubahan alam yang mendadak seperti itu, Dewi Kunti menggigil ketakutan. Wajah cantiknya yang semula ceria berubah menjadi pucat pasi.
Ada apa gerangan?Â
Tak henti hati Dewi Kunti bertanya-tanya.
Sementara nun jauh di langit, Dewa Surya yang sedang menjalani lelaku semedi, terjaga. Telinganya terusik oleh lantunan merdu mantra yang entah dirapal oleh siapa.
Sang dewapun bergegas turun ke bumi.
Setelah mencari-cari ke sana kemari, dilihatnya seorang gadis tengah duduk meringkuk di bawah sebatang pohon. Tahulah Dewa Surya, kiranya gadis itulah yang telah mengusik ketenangannya.
"Kau memanggilku, cah ayu?" Dewa Surya mendekat. Dewi Kunti seketika terkejut. Ia tidak mampu membuka suara. Mulutnya seolah terkunci.
Mahluk apa ini? Dia-kah sang dewa itu?
 "Hai, jangan diam begitu. Jawablah! Mengapa tiba-tiba kau memanggilku?" Dewa Surya terlihat mulai kesal.Â
"Saya---hanya ingin mencoba mantra sakti itu, Pukulun," akhirnya Dewi Kunti menyahut.
"Ladalah, mantra kok dicoba-coba!" Dewa Surya meninggikan nada suaranya. Membuat hati Dewi Kunti semakin menciut.