Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Luka-luka Aluna

1 Desember 2018   21:09 Diperbarui: 3 Desember 2018   10:42 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:tastenpair.com

Di manakah aku? Di rumah sakit?

Kukira tidak. Sebab aku tidak melihat dinding bercat putih. Tidak mencium bau obat-obatan. Aku hanya melihat dinding ruangan berwarna kelabu.

Tenggorokanku tiba-tiba terasa panas dan tercekat.

"Efek obat tidur membuatnya sangat pulas," samar telingaku menangkap suara berat itu. Suara Bram.

"Kau seharusnya tidak membawanya ke rumah ini, Bram. Itu sangat berbahaya," seseorang menimpali.

"Tapi, Ma. Aku kasihan padanya. Aku ingin menebus kejahatan yang dilakukan oleh..."

"Bisakah aku minta air minum?" aku berusaha duduk. Kedua orang yang sedang berbincang itu terkejut.

Tapi kukira akulah yang lebih terkejut. Sebab kulihat Bram, ia mengenakan seragam lengkap. Tanda kepangkatan dua balok emas tersemat gagah di pundaknya.

Bram seorang polisi!

Bersambung....

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun