Hatiku baru saja mati. Terbunuh oleh pusaran dendam. Jika seumpama kau datang, dengan apa aku akan kau hidupkan?
--------
Hell Cafe, 21.00 WIB
Praaang!!!
Aku membanting gelas berleher jenjang berisi red wine yang baru saja kutenggak habis. Sekuatnya di atas meja. Kuremas serpihan kacanya yang tajam hingga tanganku bercucuran darah.
Aluna! Cukup!
Tidak Aluna! Belum cukup! Lanjutkan!
Aluna!
Aluna!
Suara-suara itu, saling berkejaran. Riuh. Silih berganti. Datang dan pergi.
Suara siapa? Suara Mas Bayu? Atau---suara Rafael si keparat itu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!