Jangan-jangan...
Dugaannya benar. Pintu ruang isolasi dalam keadaan terbuka. Tuan Oz menyeruak masuk. Gerahamnya menggelutuk. Kedua tangannya mengepal gemetar.
Mata lelaki tua itu kian nanar saat melihat ranjang di mana El sebelumnya terbaring. Berantakan. Kabel-kabel berjuntai di sana sini. Dan El, raib!
Tuan Oz nyaris menumpahkan sumpah serapah andai saja ia tidak mendengar suara mencurigakan, berasal dari samping tempat tidur.
Rot!
Tuan Oz membungkukkan badan. Mengulurkan tangannya yang keriput. Menyentuh tubuh Rot.
"Ah, Rot. Sayang sekali kau tidak bertanya dulu padaku. Bagaimana cara yang tidak benar menggunakan serum penawar APTX 101," Tuan Oz berkata dingin.Â
"Saya sama sekali tidak menyesal, Tuan Oz. Bagi saya lebih baik mati dengan tubuh sendiri daripada hidup menjadi manusia kerdil yang memuakkan!" Rot menantang mata Tuan Oz.
"Waktumu tidak banyak, anak muda," Tuan Oz melirik arloji di pergelangan tangan kanannya.
"Kita masih memiliki waktu sekitar dua puluh menit, bukan? Saya pikir sebaiknya kita bersenang-senang terlebih dulu," sembari berkata demikian Rot melompat dari duduknya. Meraih jarum suntik yang sudah dipersiapkan. Lalu menusukkan jarum itu sekuat tenaga ke arah lambung kiri Tuan Oz.
Beberapa detik berselang tubuh Tuan Oz menggeliat. Ia merasakan panas yang teramat dahsyat.Â