"Ya, El. Aku melihatnya. Syair cinta itu. Ia telah membuatmu menyerah!"
El terdiam.Â
Dan secara diam-diam pula perempuan itu meraba bibirnya yang pucat.Â
Bibir yang semalam mendapat satu kecupan hangat, dari lelaki yang kembali lolos dari maut bernama kematian.
***
Malang, 22 Oktober 2018
Lilik Fatimah Azzahra
*Cerpen ini kami buat untuk mencumbui rindu (Desol, Putri, Lilik, N.Setia P)
Baca pula kisah terkait:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!