Lolos dari cengkeraman maut yang dibawa oleh El, Tuan Baron menyarankan agar lelaki itu mengubah identitas dirinya. Total. Tuan Baron bahkan tak segan memberi rekomendasi. Bahwa ada seorang dokter ahli bedah terkemuka yang bersedia membantunya.
Lelaki itu setuju.
Maka di suatu malam yang gelap tanpa diterangi sinar rembulan, diam-diam lelaki itu meluncur ke alamat dokter ahli bedah sesuai dengan yang disarankan oleh detektif muda itu.
Di pintu pagar, ia disambut oleh pria tua penjaga rumah. Kemudian diantar menuju ruangan besar di mana dokter ahli bedah itu sudah menunggu.
Lelaki itu baru saja hendak mengucapkan salam kepada dokter yang duduk memunggunginya. Ketika tiba-tiba kursi dokter itu berputar menghadapnya.
Spontan lelaki itu terpekik.
El!
Perempuan itu menyambut kedatangannya dengan secercah senyum dingin.
***
Kali ini tak ada lagi kesempatan untuk meloloskan diri. El sudah menguncinya di sebuah ruangan yang hanya diterangi oleh temaram cahaya lilin. Dan tubuh lelaki itu terbaring tak berdaya di atas ranjang dengan kaki dan tangan terikat erat.
"Kau tahu? Aku paling benci berlama-lama membiarkan pisauku ini tidak bekerja," El menjilati tepian pisau yang berkilau terkena cahaya lilin yang meredup tertiup angin. Lidahnya yang memerah dadu terjulur basah.