Seketika aku berlari menuju jendela. Berusaha membuka daunnya yang terkatup rapat. Tidak bisa! Aku mencoba mendorongnya sekali lagi. Tetap tidak bisa. Daun jendela seperti terganjal sesuatu yang berat dan kuat.
Saat mencari benda yang bisa kupergunakan untuk memukul kaca jendela, mataku tertumbuk pada secarik kertas di bawah pintu.
John. Selamat berjuang. Aku hanya ingin tahu. Jika adik laki-lakiku terkunci di dalam kamar dengan aliran gas beracun, apakah ia bisa menolong dirinya sendiri? Â
***
Malang, 30 September 2017
Lilik Fatimah Azzahra
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!