"Eurus tidak menderita penyakit apa pun, John. Jangan khawatir."
"Mom, ini serius. Eurus berkali-kali mencoba melakukan hal-hal yang membahayakan. Ingat dua hari lalu? Ia mengikat Bruno dengan tali rafia dan memasukkannya ke dalam sumur. Untung aku melihatnya. Kalau tidak, anjing itu pasti sudah mati."
"Eurus hanya ingin tahu, apakah anjing bisa bertahan lebih lama berada di dalam sumur dibanding manusia," Mom justru membela Eurus.
"Kalau hal ini dibiarkan, pasti ia akan melakukannya lagi. Aku yakin itu. Dan kukira bukan Bruno yang akan diikatnya."
"Maksudmu?"
"Bisa saja ia mengikat salah satu dari kita, Mom. Lalu dengan wajah dingin ia mencemplungkan kita ke dalam sumur."
Mom terjengah.
***
Eurus satu sekolah denganku. Ia duduk di kelas 8, setingkat lebih tinggi dariku. Pada jam-jam tertentu aku harus selalu memantau dan mengawasinya, apakah ia tidak melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya atau orang lain seperti yang kerap dilakukannya di rumah.
Pernah sekali waktu aku memergokinya sedang berdiri di depan pintu kamar mandi khusus para guru.
"Apa yang akan kau lakukan di sini?" tanyaku curiga. Melihat kedatanganku, tangannya yang kurus dengan tenang memasukkan sesuatu ke dalam saku seragamnya.