Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lelaki yang Mencuri Pagi

25 Mei 2017   09:20 Diperbarui: 25 Mei 2017   09:56 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelaki itu menunggu dengan harap-harap cemas di ruang tamu. Ia berucap syukur ketika mendengar suara tangisan melengking. Tanpa terasa air matanya tumpah.

“Bang, bayimu selamat.” Perempuan paruh baya bernama Sumi menghampiri seraya membopong bayi dalam gendongannya. Lelaki itu mengumbar senyum.

“Tapi, Bang. Kita harus melaporkan penemuan orok ini kepada aparat berwenang.”

“Tidak perlu, Sum! Jangan! Aku ingin merawatnya. Aku kesepian...” lelaki itu menatap Sumi dengan sinar mata penuh pengharapan.

***

Seperti biasa, pagi masih mengulum sisa-sisa butiran kelam semalam. Lelaki itu menatap karung lusuh yang tersampir pada dinding dapur. Di atas meja telah tersaji secangkir kopi yang mengepul. Bunyi gemericik air dari bong bambu di belakang rumah membuatnya menguak daun pintu.

Dilihatnya bocah itu, yang kini telah beranjak menjadi perjaka bertubuh tegap, tengah membungkuk menggantang air pada kedua tangkup jemarinya.

“Basuhlah wajahmu, Nak. Dan curilah pagi sebanyak-banyaknya,” lelaki tua itu bergumam. Seulas senyum tersungging. Ya, ia boleh berbangga hati, anak temuannya delapan belas tahun silam kini telah siap menjadi seorang Taruna.

***

Malang, 25 Mei 2017

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun