Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rumah Bidadari

18 Mei 2017   14:33 Diperbarui: 18 Mei 2017   14:39 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Mereka yang terlanjur datang ke sini, para lelaki, telah menjadi buta dan pikiran mereka lumpuh, tak ingat jalan pulang.”

“Oh, itu seperti yang dikatakan oleh Ayah dan Bibi Dora kepadaku.”

“Mereka berkata begitu?”

Aku mengangguk.

“Sekarang pulanglah, Nak. Ayah dan Bibimu akan marah jika tahu kau berada di sekitar wilayah...tidak bagus ini.”

Aku berdiri. Menatap lelaki paruh baya di sampingku itu sejenak. Lalu dengan sebuah anggukan kecil aku pamit, menyusuri kembali jalan menuju pulang.

***

Pagi baru saja merekah ketika suara Bibi Dora melengking membangunkan tidurku.

“Kris! Bergegaslah. Mumpung hari Minggu. Antarkan kardus-kardus dan botol bekas ini ke tukang loak. Timbangkan di sana. Mudah-mudahan pagi ini kau bisa membawa pulang uang yang cukup untuk membeli beras.” 

Agak malas aku membuka mata.

“Kok sepi, Ayah ke mana, Bi?” tanyaku sembari menguap. Pandanganku menyapu sekeliling .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun