Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Maaf, Kuambil Kembali Mataku

29 April 2017   23:01 Diperbarui: 29 April 2017   23:37 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.thedarksmile.com

“Roy, kau tahu apa warna rambut Ibu?” Ibu pengasuh mendekat wajah seraya menunjuk kepalanya. Aku menggeleng. “Hitam dan  putih, Roy,” lanjutnya sembari tertawa. Renyah.

***

Senja ternyata berwarna seperti itu, jingga. Sedang warna langit saat cerah adalah biru. Awan jika tidak sedang mendung berwarna putih, semirip kapas. Sedang daun-daun yang menempel pada ranting pepohonan berwarna hijau dan---kuntum mawar yang tumbuh di halaman panti, berwarna merah.

Oh, dunia ini ternyata begitu indah, berwarna-warni.

Saat asyik menikmati dunia baru melalui jendela kamar yang terbuka itulah muncul seseorang di ambang pintu. Aku menoleh. Oh, ia, ternyata seorang gadis.

“Maaf,” gadis itu berkata gugup. Lalu ia berbalik badan, bermaksud pergi.

“Tunggu!” aku beranjak dari tempat dudukku, berusaha menahan langkahnya.

“Kau...bukankah yang setiap akhir pekan selalu datang mengunjungiku?” aku mencengkeram pundaknya kuat-kuat. Ia menggeleng ketakutan. Tubuhnya gemetar.

“Kau salah orang!” ditepisnya tanganku dengan kasar.

“Aku rasa tidak. Aku bisa mencium aroma...mm, wangi parfummu,” aku menaikkan cuping hidungku. Sesaat gadis itu termangu, menatapku.

“Kau---cantik sekali,” ujarku seraya mencondongkan tubuh ke arahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun