Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Harem

10 September 2016   15:53 Diperbarui: 5 Agustus 2024   17:34 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hmm, siapa namamu?" 

"Azizah Tuan, budak Anda yang baru."

"Kamu sudah mendapat pelatihan?"

Aku mengangguk.

"Bagus. Berarti kamu sudah paham apa yang harus kamu lakukan jika aku berada di Harem ini."

Lagi-lagi aku mengangguk.

Sultan tersenyum puas. Ia mengelus jenggot panjangnya sejenak. Kemudian secara tiba-tiba ia berdiri dan meraih tubuhku ke dalam pelukannya.

"Tuan, bisakah Anda bersabar sedikit?" aku mulai berani menegurnya. Sultan mengendurkan pelukannya.

"Aku menginginkanmu," ujarnya dengan napas terengah.

"Saya masih ingin memanjakanmu, Tuan," ujarku seraya tersenyum nakal. Wajah Sultan seketika berubah. Pipinya yang keriput memerah seperti tomat. 

"Kau budak paling berani yang pernah kutemui," diraihnya kembali tubuhku. Aku menepis tangannya secara perlahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun