Lalu terdengar suara tawa berderai.Â
Wajah istri Dokter Marwan seketika memucat. Ia mengenali suara mereka. Perempuan itu segera bangun dari duduknya.Â
Pintu pondok terkuak dengan kasar. Dua laki-laki tegap berdiri menatap sekeliling. Mata mereka tertuju pada seonggok jerami di sudut ruangan.Â
Kedua laki-laki itu saling berpandangan sembari mengumbar senyum licik. Lalu tanpa bersuara mereka berjalan mengendap-endap menuju sudut pondok dan siap membongkar onggokan jerami dengan gagang senapan!
Bersambung....
***
Malang, 02 Juni 2016
Lilik Fatimah Azzahra
*Karya ini diikutsertakan Tantangan 100 Hari Menulis Novel FC
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!