Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[100HariMenulisNovelFC](#24) Sang Pelarian

25 April 2016   07:06 Diperbarui: 25 April 2016   07:24 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tidak menyembunyikan Mama kamu!" suara laki-laki itu mulai meninggi.

"Jika tidak, lalu di mana Bunda Fatima? Bukankah saat aku pingsan, Anda masih bersamanya?" aku ikut bicara.

"Ho-ho, anak muda, begitu melihatmu ambruk, aku langsung pergi!" laki-laki itu tertawa mengejekku.

"Jika terjadi apa-apa pada diri Mama, aku tidak akan pernah memaafkan Papa!" Cinta berteriak sembari berlari masuk ke dalam kamarnya.

Braaak!

Gadis itu membanting pintu dengan keras.

***

Kini aku berhadapan dengan laki-laki kasar itu lagi. Tidak. Kali ini sebisa mungkin aku menghindari agar tidak terjadi kontak fisik dengannya. Bukan karena takut. Tapi aku lebih menjaga perasaan Nenek yang sejak tadi duduk dengan wajah sedih.

"Suki, surat-surat rumah ada di tangan Fatima. Aku sama sekali tidak tahu di mana ia menyimpannya," suara Nenek terdengar pelan.

"Coba nanti ibu cari di antara barang-barang milik Fatima yang di usung kemari. Saya minta tolong, Bu. Saya benar-benar membutuhkan surat-surat itu," laki-laki itu beranjak dari duduknya.

Kulihat Nenek hanya terdiam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun