Mohon tunggu...
Elex Media Komputindo
Elex Media Komputindo Mohon Tunggu... Administrasi - Laman ini adalah akun penerbit Elex Media Komputindo untuk menyajikan informasi seputar buku dan perbukuan.

Laman ini adalah akun penerbit Elex Media Komputindo untuk menyajikan informasi seputar buku dan perbukuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berkisah dengan Data: Memaparkan Vs Menjelaskan

8 Agustus 2019   18:08 Diperbarui: 8 Agustus 2019   18:14 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara ideal, dokumen kedua continuum akan sangat berbeda--slide yang lebih sedikit digunakan untuk presentasi langsung (sebab kehadiran Anda dibutuhkan untuk menjelaskan banyak detail), sedangkan dokumen dengan lebih banyak detail digunakan ketika khalayak membaca sendiri tanpa bantuan Anda. 

Namun, dalam praktik, akibat keterbatasan waktu dan lainnya, sering kali dokumen yang sama dibuat untuk menjawab kedua kebutuhan yang berbeda, atau disebut slideument. Ini menimbulkan beberapa tantangan karena beragam kebutuhan yang ingin dipuaskan. Kita akan membahas strategi untuk mengatasi tantangan ini di bab-bab selanjutnya.

Pada awal proses komunikasi, penting bagi Anda untuk menemukan bentuk komunikasi utama yang akan digunakan: presentasi langsung, dokumen tertulis, atau lainnya. Pertimbangan atas berapa banyak kendali yang Anda punya dan bagaimana khalayak menerima informasi, serta tingkat detail yang dibutuhkan, menjadi penting ketika Anda membuat konten.

Gaya bicara

Gaya bicara apa yang ingin Anda gunakan dalam komunikasi? Pertimbangan penting lain adalah gaya bicara kepada khalayak. Apakah Anda merayakan sukses? Mencoba untuk memantik semangat untuk bertindak? Apakah topik yang Anda bawa ringan atau berat?

Gaya bicara yang Anda gunakan memiliki dampak pada pilihan desain yang kita akan bahas di bab-bab selanjutnya. Pada bagian ini, pikirkan dan tentukan gaya bicara yang Anda inginkan ketika membuat visualisasi data.

Bagaimana

Akhirnya, setelah dapat memetakan secara jernih khalayak dan apa diharapkan mereka ketahui atau lakukan, kita dapat kembali ke data dan bertanya: Bagaimana data terpapar untuk membantu mereka menangkap ide saya? Data menjadi materi pendukung narasi yang akan Anda bangun dan sampaikan. Kita akan bahas bagaimana memaparkan visualisasi data ini di bab-bab selanjutnya.

Menyingkirkan data yang tidak mendukung?

Anda mungkin menduga bahwa menunjukkan data yang mendukung dan menyingkirkan yang bertentangan mengukuhkan narasi. Saya tidak menyarankan tindakan ini. Selain menyesatkan, hal ini juga berisiko. Khalayak yang jeli akan menemukan kelemahan narasi Anda atau data yang hanya menunjukkan satu sisi. Menata konteks dan data yang mendukung dan bertentangan tergantung pada tingkat kepercayaan Anda kepada khalayak dan faktor lainnya.

SIAPA, APA DAN BAGAIMANA: SEBUAH CONTOH KASUS

Mari kita angkat contoh kasus untuk memahami konsep.

Bayangkan Anda seorang guru IPA kelas 4. Anda telah menuntaskan program uji coba selama liburan panjang, yang bertujuan untuk memaparkan topik pelajaran IPA yang rumit. Anda mengambil data respon murid sebelum dan sesudah program untuk memahami bagaimana perubahan persepsi mereka tentang topik itu. Anda percaya bahwa data itu menawarkan narasi  yang menarik dan ingin mengajukan program ini dilanjutkan pada tahun-tahun ajaran berikutnya.

Mari kita mulai menentukan siapa dengan memetakan pemirsa Anda. Ada beberapa kalangan potensial yang mungkin tertarik dengan data: wali murid yang mengikuti program ini, wali murid yang akan mengikuti program ini selanjutnya, siswa yang akan mengikuti program ini selanjutnya, guru lain yang diharapkan tertarik untuk melakukan program serupa, atau komite yang memiliki kendali atas anggaran untuk melanjutkan program.

Anda dapat membayangkan bagaimana membedakan penyampaian cerita kepada tiap khalayak. Penekanannya mungkin berubah. Data yang Anda sampaikan (atau keputusan untuk menunjukkan semua data) dapat berbeda untuk tiap kalangan. 

Anda dapat membayangkan jika kita membuat  presentasi untuk menjangkau semua keinginan kalangan, presentasi kita malah tidak dapat secara pasti menjangkau semua kebutuhan kalangan. Masalah memperlihatkan betapa penting memetakan kalangan secara jernih dan merancang cara komunikasi yang pas untuk kalangan yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun