Mohon tunggu...
Elena Alissa Soegiarto
Elena Alissa Soegiarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Teknologi Pangan

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Minuman Tuak Aren dari Indonesia Mengandung Enzim Fibrinolitik yang Baik untuk Kesehatan

19 Juni 2022   07:10 Diperbarui: 19 Juni 2022   07:22 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai orang Indonesia, apakah kalian tau minuman tradisional tuak aren? Tuak aren merupakan minuman tradisonal beralkohol khas Sumatera Utara tepatnya di daerah Tapanuli. Minuman ini merupakan produk pangan hasil fermentasi. Bahan utama dari minuman ini adalah Nira. 

Nira adalah minum non -- alkohol dan non -- fermentasi yang dihasilkan dari getah pohon palem. Nira diolah menjadi tuak dengan proses fermentasi oleh kulit kayu raru (Vatica pauciflora blume) selama 2 hari untuk menghasilkan kandungan alkohol pada tuak aren, yaitu sekitar 3.8%. 

Selain itu, tuak aren juga mengandung proetein sekitar 0.05 -- 2%. Baik nira ataupun tuak berpotensi untuk menjadi sumber enzim fibrinolitik yang berasal dari mikroorganisme yang terkandung pada bahan alam tersebut (Johnson et al. 2015).

Adanya kandungan enzim fibrinolitik tersebut merupakan hal yang baik bagi kesehatan. Enzim fibrinolitik merupakan enzim yang penting untuk memecah dan mencegah pembekuan darah pada tubuh. Pembekuan darah dapat mengakibatkan penyakit karena menyumbat pembuluh darah arteri. 

Pembekuan darah tersebut terjadi karena adanya ruptur plak aterosklerosis di dinding pembuluh darah membentuk trombosis atau penggumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah. 

Hal ini biasanya menyebabkan penyakit seperti infark miokard dan infark serebral yang dapat menyebabkan kematian. Kasus kematian akibat kondisi ini mencapai 7.200.000 di seluruh dunia pada tahun 2004 menurut WHO (World Health Organization) (Pananjung et al. 2015).

Enzim fibrinolitik bersifat aktif pada kondisi netral dan kondisi basa. Aktivitasnya optimal pada pH 8 -- 10. Berat molekul dari enzim fibrinolitik berada pada kisaran 27.7 hingga 44 kDa. 

Biasanya enzim ini dapat ditemukan dari hewan, tanaman, atau mikroorganisme (Sitasi 2). Kebanyakan enzim fibrinolitik diisolasi dari bakteri pada produk pangan hasil fermentasi, seperti dari Bacillus sp. pada produk pangan Jeot-gal asal Korea, B. amyloliquefaciens DC-4 dari makanan douchi asal China, dan Fusarium sp. dari produk pangan tempe dari Indonesia. 

Oleh karena itu, setiap produk pangan hasil fermentasi berpotensi sebagai sumber produsen enzim fibrinolitik, seperti tuak aren. Cara kerja dari enzom fibrinolitik dalam mengatasi pembekuan darah adalah dengan hidrolisis senyawa fibrin. 

Senyawa fibrin merupakan senyawa yang menyebabkan pembekuan darah. Dengan menghidrolisis senyawa tersebut, fibrin akan menjadi zat terlarut yang terbuang melewati peredaran darah dan mencegah terhambatnya pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah dapat memulai proses penyembuhan (Johnson et al. 2015).

Untuk mengisolasi enzim fibrinolitik dari tuak aren, digunakan berbagai macam metode dan langkah -- langkah. Hal pertama yang dilakukan adalah menumbuhkan bakteri dari sampel nira dan tuak aren pada media Luria Agar sebanyak 100 L dan diinkubasi pada 37oC overnight. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun