Keputusan yang mengintegrasikan pendidikan dengan orientasi karir dan perkembangan profesional dapat membantu murid memahami pilihan karir mereka lebih baik. Pemimpin pembelajaran dapat membimbing dan memberikan informasi yang diperlukan untuk membantu murid memilih jalur karir yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Membentuk Karakter dan Nilai
Keputusan tentang nilai-nilai yang diusung dan diterapkan di lingkungan pendidikan membentuk karakter dan moral murid. Pemimpin pembelajaran yang memprioritaskan nilai-nilai positif membantu membentuk murid sebagai individu yang etis, bertanggung jawab, dan peduli terhadap masyarakat.
-
Mengelola Keseimbangan Kehidupan Pribadi dan Akademik
Pemimpin pembelajaran dapat mempengaruhi kehidupan murid dengan memutuskan beban akademik dan mengedepankan keseimbangan antara pendidikan, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan pribadi. Ini mempengaruhi kesejahteraan murid, kesehatan mental, dan motivasi untuk belajar.
Memfasilitasi Kemampuan Sosial dan Kolaboratif
Keputusan untuk mempromosikan kolaborasi, kerja tim, dan kegiatan sosial dapat membentuk kemampuan sosial dan hubungan interpersonal murid. Hal ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja sama, beradaptasi, dan berhasil dalam dunia yang lebih terkoneksi.
Pemimpin pembelajaran memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keputusan-keputusan yang diambil selaras dengan tujuan pendidikan yang bermakna dan memberikan dampak positif yang tahan lama pada kehidupan dan masa depan murid-murid. Dengan mendukung pertumbuhan holistik murid dan mempersiapkan mereka untuk mengatasi tantangan dan peluang di dunia nyata, pemimpin pembelajaran membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
 SIMPULAN AKHIR
Pada akhirnya, sebagai seorang pemimpin, kita akan selalu dihadapkan pada situasi untuk mengambil sebuah keputusan. Maka seorang pemimpin wajib mempunyai kompetensi agar mampu memilih keputusan terbaik. Pada modul 1 tentang filosofi Ki Hajar Dewantara, Visi, peran dan Nilai Guru Penggerak serta Budaya Positif, membentuk paradigma seorang figur pemimpin ideal yang dibutuhkan dalam pendidikan yang berpihak pada murid. Pada modul 2 tentang Pembelajaran Berdifferensiasi, Kompetensi Sosial Emosional dan Coaching untuk supervisi akademik figur pemimpin ideal ini semakin matang dan diharapkan mampu memberi kebermanfaatan lebih bagi lingkungan sekitarnya. Segala keputusan yang diambil seorang pemimpin ideal tersebut diharapkan merupakan cerminan dari seluruh modul yang telah dipelajari dalam program calon guru penggerak, dan implikasinya mampu mengubah dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.
Memahami dilema etika atau bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, sebagai salah satu metode mendapatkan keputusan terbaik dari yang baik adalah kemampuan penting yang harus dimiliki pemimpin pembelajaran, karena keputusan itu nantinya akan menentukan situasi selanjutnya. Tanpa metode dan pertimbangan yang matang, maka keputusan yang diambil tak ubahnya bermain dadu tanpa peduli dampak yang akan ditimbulkan.