Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Said Didu yang Tetap Santuy, Ruhut dan Ferdinand Kudu Hati-hati!

7 Mei 2020   18:39 Diperbarui: 7 Mei 2020   18:41 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Said Didu tidak lari. Dia akan tetap melawan dengan tenang dan pasti. Ratusan tim advokasi yang siap membelanya bagaikan pasukan sukarela dan siap berjuang bersama.

Banyak pihak menganggap bahwa LBP adalah lawan yang sangat kuat dan ditakuti. Benarkah? 

Rasanya belum tentu juga. LBP tidak sekuat yang orang kira. Dia adalah orang yang takut pada bayangannya sendiri. Bukti, melaporkan Didu saja harus diwakili kuasa hukum. Padahal ini kasus pidana. Bukan perdata yang bisa dijalankan dengan main wakil-wakilan.

Tentu saja pertarungan diantara keduanya akan berjalan seru. Karena peta kekuatan sudah mulai bergeser. Karena pasukan Muhamad Said Didu sudah jauh lebih kuat.

Jadi, sekali lagi jangan terkecoh dengan pergerakan Said Didu. Dia tidak jiper, tapi coba memainkan ritme dengan santuy sambil terus menghimpun kekuatan. Untuk kemudian menyerang dan skak mat.

Ruhut dan Ferdinand Kudu Hati-hati!

Dalam perseteruan antara Said Didu dengan LBP, sebagaimana diketahui ada pihak dari luar arena yang ikut memanas-manasi suasana. Bahkan, reaksinya melebihi pihak LBP sendiri yang menempatkan dirinya sebagai pihak korban.

Diantara pihak yang turut memperkeruh suasan ini adalah politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dan politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul.

Entah apa kepentingan dua politisi ini sehingga bereaksi berlebihan. Seolah pihaknyalah yang merasa dirugikan oleh sikap Said Didu.

Di saat Said Didu bertindak tenang dan belum memenuhi panggilan polisi, kedua politisi ini menganggap atau lebih tepatnya mengejek, bahwa Didu pengecut, cemen dan nyali kerupuk.

Mereka tidak sadar bahwa ejekannya ini justru akan dengan mudah masuk dalam delik penghinaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun